Toyota Chasing the SunRaize, Kombinasi Pas Mesin Bertenaga dengan Transmisi CVT

Advertorial Selasa, 23 November 2021

KabarOto.com - Pandemi membuat banyak tempat wisata tutup, padahal awal perjalan tim KabarOto ingin menikmati pendaran hangat terbitnya matahari di kawasan Taman Nasional Baluran, Banyuwangi. Inilah yang membuat kami memutuskan untuk menyeberang ke Pulau Bali.

Yup, Benny Hidayat sebagai leader tim Chasing the Sun-Raize mengarahkan mencari sunrise di kawasan pegunungan dan daerah tepian pantai. Bersama Kusnadi dan Eggy, tim sepakat tujuannya ke kawasan Kintamani. Di mana merupakan dataran tinggi yang bisa menikmati langsung 4 gunung, mulai dari Gunung Batur, Abang, Gede dan Rinjani. Sedangkan di tepian pantai, mencoba melihat sunrise dari wilayah Amed-Bunutan, berharap bisa melihat sunrise di sana.

Baca juga: Profil Toyota Yaris GR Sport

Penyeberangan gunakan kapal feri dari Ketapang-Gilimanuk harus sesuai dengan protokol kesehatan. Setiap penumpang harus punya berkas hasil tes swab antigen 1x24 jam, serta aplikasi Peduli Lindungi. Biaya penyeberangan sudah sekaligus penumpang hanya Rp182 ribu. Waktu tempuh penyeberangan tak sampai 30 menit, antrian juga terbilang cepat dan tertib.

Sesampainya di pelabuhan Gilimanuk, Toyota Raize 1.0T GR Sport CVT TSS ini langsung diarahkan ke Kintamani, melalui jalan Singaraja hingga melintasi jalur Tejakula-Tianyar. Kami percaya diri bahwa selepas Tianyar jaraknya lebih pendek, tapi ternyata harus mendapati jalur yang cukup menantang bagi Raize berbekal transmisi CVT.

Baca juga: Toyota Chasing The SunRaize, Fitur Melimpah Tak Membosankan

Beberapa tanjakan curam dan menikung selepas jalan Taman Sari ke jalur Kayu Selem. Perlu nyali besar untuk melewati jalanan ini. Karena jalur yang sempit, sehingga harus berbagi dengan kendaraan dari arah berlawanan. Pastikan tidak masuk kawasan ini ketika gelap, agar pandangan ke jalan bisa lebih baik.

Meski mesin tiga silinder, berkapasitas 998 cc tendangan tenaga dan torsinya cukup mantap berkat adanya turbo. Di atas kertas tenaga 98 ps pada 6.000 rpm dan torsi 14,3 kgm pada 2.400-4.000 rpm. Melewati tanjakan menuju penginapan di Kintamani, apalagi jalan Tegal Suci, perlu momentum yang tepat agar CVT tetap memberikan performa baik.

Beberapa kali berjumpa dengan kendaraan lawan arah. Nah, fitur Hill Start Assist yang dimiliki Raize sangat membantu ketika ingin memulai melaju kembali, setelah memberikan jalur kepada pengguna lain. Pasir halus yang terbilang tebal di permukaan jalan juga perlu kehati-hatian ketika ingin mendapat momentum akselerasi.

Meski penggerak roda depan, namun Raize masih bisa tetap melanjutkan perjalanan dengan mudah. Berkat penggunaan pelek besar 17 inci dan ban profil 205/60R17, yang memang untuk versi turbo. Jadi tapak yang diberikan cukup maksimal.

Baca juga: Toyota Raize 1.2 Sudah Bisa Dipesan, Harga Rp202 Juta Setelah Dipotong PPnBM

Redaman suspensi di jalur yang terbilang light off-road, tetap mumpuni berkat ground clearance 200 mm. Suspensi MacPherson strut di bagian depan tidak terlalu keras, seperti biasanya ditemukan di kelas SUV. Sedangkan peredaman belakang diladeni torsion beam, memastikan Raize tetap andal lalui jalan off-road ringan.

Posisi berkendara juga mudah disesuaikan, memastikan pengendalian Raize ramah bagi konsumen yang sebelumnya terbiasa dengan model sedan. Pandangan ke depan berkat dimensi kaca depan dan samping yang luas, membuat pandangan kian leluasa memantau kondisi jalanan. Begitu juga dengan beragam tombol operasional di lingkar kemudi, dasbor dan konsol tengah mudah dijangkau.

Akhirnya setelah perjalanan yang menempuh hampir 4 jam, tim bermalam di salah satu bungalow wilayah Bukit Catu. Jelang sunrise kami bergerak ke spot sunrise di Kintamani. Terbilang nekat bagi mobil bertransmisi CVT, karena kami mengambil jalur pintas jalan Tabu naik ke sunrise spot di Pinggan.

Baca juga: Profil Toyota Innova Edisi 50 Tahun, Stiker Emasnya Punya Cerita

Beberapa batu besar kami temui di pinggiran jalan. Kemungkinan jatuh dan lepas dari tebing akibat gempa berkekuatan 5 SR jam 4.18 pagi waktu setempat. Dan, ini menjadi pengujian performa Raize serta manuver lincah di tanjakan yang cukup panjang. Sistem pengereman cakram 15 inci di depan dan belakang tipe tromol, membuat Raize berhenti mantap.

Bagikan

Baca Original Artikel