POPULAR STORIES

Begini Harusnya Sikap Bijak Pengendara Mobil Hadapi Musim Hujan

Begini Harusnya Sikap Bijak Pengendara Mobil Hadapi Musim Hujan Begini Harusnya Sikap Bijak Pengendara Mobil Hadapi Musim Hujan (Kipli)

KabarOto.com - Menghadapi curah hujan yang makin meningkat di awal tahun ini, membuat para pengemudi harus lebih waspada pada saat berkendara maupun merawat mobil.

Mobil-mobil keluaran terbaru memang sudah memiliki berbagai berbagai sistem keselamatan yang lengkap seperti lampu kabut dan peredam kabut pada kaca. Adapun yang memiliki pengontrol traksi roda yang dapat membantu pada berbagai kondisi jalan, sensor auto wiping yang mendeteksi jika kaca terkena siraman hujan, dan berbagai fungsi lainnya.

Baca Juga: Jas Hujan Yang Aman Dan Nyaman Saat Kendarai Motor

“Fitur Advanced Grip Control (traction control) sangat berguna karena Indonesia memiliki kondisi jalan yang sangat beragam, termasuk saat hujan. Kondisi permukaan licin akibat hujan bisa diantisipasi fitur ini,” tukas Samsudin selaku Aftersales Support dari PT Astra International Peugeot.

Pengemudi harus secara bijak mengatur kecepatan kendaraan di bawah guyuran hujan. Memperlambat laju kendaraan menjadi opsi terbaik untuk menjaga keamanan dan keselamatan berkendara. Hal ini untuk tetap menjaga kemampuan bereaksi terhadap kendaraan lain dan menghindari aquaplanning.

"Adapun kecepatan rata-rata yang aman dan disarankan adalah antara 30 hingga 50 kpj dari kondisi normal, tergantung kondisi di lapangan. Menjaga kecepatan dan antisipasi saat melintas genangan air harus diterapkan pengemudi," jelasnya.

Meskipun melaju dengan kecepatan rendah, laju mobil tetap harus terlihat oleh mobil lain terutama yang ada di sekitar. Pastikan lampu besar (headlamp) dan kabut (foglamp) dalam kondisi menyala, agar jarak pandang yang hanya puluhan meter dapat terlihat.

Baca Juga: Musim Hujan, Perhatikan Kebersihan Helm Sobat Dengan Cara Ini

“Saat melaju pada kondisi hujan deras, jangan menyalakan lampu Hazard, karena lampu ini hanya dipakai dalam keadaan darurat. Seperti mengalami kecelakaan lalu lintas atau dalam kondisi mogok,” wantinya.

Hujan dan kondisi berkabut menyebabkan proses pengembunan terjadi di dalam dan di luar kaca. Untuk itu pengemudi dapat memaksimalkan fungsi wiper untuk menghilangkan embun pada bagian luar kaca, serta menyalakan AC agar kaca pada bagian kabin juga tidak mengembun akibat perbedaan suhu. Usahakan suhu AC disesuaikan dengan kebutuhan agar tidak berembun.

Usai terkena guyuran hujan, kerap sebagian pengemudi abai melakukan perawatan. "Bahkan pasca hujan, mobil dipakai seperti biasa keesokan harinya. Jika hal tersebut kerap dilakukan, potensi kusam cat pada bodi dapat terjadi. Tanpa disadari efeknya akan terjadi pada permukaan cat mobil kita yang dapat menyebabkan kualitas cat yang menempel berpotensi menurun," jelas Samsudin.

Air juga dapat menjadi musuh dari cat jika mobil yang basah sering dibiarkan kering dengan sendirinya karena akan menyebabkan pembentukan jamur pada sekujur bodi mobil.

“Agar mobil selalu tampil kinclong dan enak dilihat, cat bodi mobil sepantasnya dilindungi dari serangan musuh-musuh yang berpotensi merusak. Sebaiknya pasca-hujan, mobil dirawat dengan membersihkan sekaligus mengeringkan bodi,” ujar Rafii Sinurat, Kepala Bengkel Body & Paint Astra Peugeot Sunter.

Untuk mencegahnya sangat mudah. Pada saat mencuci mobil, lakukan pada tempat yang tidak terkena matahari langsung untuk mencegah air mengering sendiri. Setelah membilas, langsung keringkan permukaan bodi mobil yang basah.