KabarOto.com - Sobat yang memiliki mobil pribadi, tentunya sering melakukan perawatan dan servis berkala. Namun terdapat kasus berat yang biasa dialami para pemilik mobil jika mengalami banyak masalah terutama pada bagian mesin.
Istilah ini merupakan prosedur perbaikan serius yang mengharuskan adanya pembongkaran total atau sebagian mesin mobil. Turun mesin adalah cara memperbaiki kerusakan internal mesin yang tidak dapat ditangani dengan perbaikan ringan.
Proses turun mesin dilakukan cukup signifikan. Selain memakan waktu yang cukup lama, biaya perbaikan turun mesin juga terbilang tidak murah.
Sobat KabarOto harus bisa mengenali gejala-gejalanya dan mengambil langkah perbaikan sebelum kerusakan mesin semakin meluas. Melansir dari Kirbergmotors, berikut adalah seputar turun mesin, mulai dari penyebabnya hingga langkah-langkah pencegahan untuk menghindarinya.
Gejala Mobil yang Harus Melakukan Turun Mesin
- Semakin menurunnya performa mesin
- Munculnya asap knalpot yang berlebihan
- Suara mesin kasar dan terdengar tidak teratur
- Penyusutan oli mesin yang signifikan
- Temperatur mesin tidak normal
Baca Juga: Jangan Sembarang Pilih Filter Oli Mesin untuk Mobil, Ini 5 Tipsnya
Penyebab Mobil Harus Turun Mesin
1. Tidak merawat mobil secara rutin
Salah satu penyebab mobil harus turun mesin adalah para penggunanya yang tidak melakukan servis secara berkala sehingga menjadi sebuah kerusakan yang fatal. Oli mesin yang sudah tidak layak pakai atau terlambat melakukan pergantian dapat mengurangi kemampuan lubrikasi dan membuat keausan komponen mesin.
Lalu, sumbatan pada filter udara akan mengganggu pasokan udara bersih ke ruang bakar, efeknya membuat pembakaran tidak sempurna dan berpotensi merusak komponen mesin bagian dalam.
Baca Juga: 5 Tips Atasi Lampu Check Engine yang Menyala, Usaha Dulu Jangan Panik
2. Cara berkendara yang kasar
Gaya berkendara yang kasar seperti menginjak pedal gas secara spontan dan tiba-tiba atau membawa beban ke dalam mobil hingga melebihi kapasitas kendaraan dapat membuat gesekan lebih berat dan tekanan pada mesin.
Kondisi ini dapat mempercepat keausan komponen mesin dan pada akhirnya mengakibatkan kerusakan yang membutuhkan perbaikan turun mesin.
3. Keliru menggunakan oli mesin
Oli mesin tersedia dalam berbagai viskositas dan komposisi aditif yang beragam. Penting untuk menggunakan oli mesin sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk menjaga fungsi pelumasan dan perlindungan mesin dari keausan. Menggunakan jenis oli yang tidak sesuai bisa mengganggu proses pelumasan, entah karena terlalu encer atau terlalu kental, yang berpotensi mengurangi kinerja pelumasan mesin secara optimal.
Baca Juga: Jangan Sampai Masukkan Oli Berlebihan ke Mesin Mobil, Ini yang Terjadi
4. Terdapat masalah pada sektor pendingin
Sistem pendingin yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan mesin cepat panas. Temperatur mesin yang tinggi dapat menyebabkan komponen mesin mengembang dan bergesekan berlebihan, pada akhirnya mengakibatkan kerusakan yang memerlukan turun mesin. Cairan pendingin yang kurang atau pompa air yang tidak berfungsi optimal dapat memicu masalah ini.
Baca Juga: Mengatasi Overheat pada Mobil: Tanda, Penyebab, dan Solusinya
5. Mobil menerobos genangan banjir
Ketika mobil terendam banjir, ada risiko air masuk ke dalam sistem pembakaran melalui intake atau saluran knalpot. Air yang masuk ke dalam ruang bakar dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin dan sistem elektrikal.
Baca Juga: Mau Beli Mobil Bekas untuk Mudik? Simak Tips Ini Supaya Enggak Salah Beli