POPULAR STORIES

Begini Rasanya Mengemudi Wuling Almaz Hybrid Di Sirkuit Jakarta International E-Prix

Begini Rasanya Mengemudi Wuling Almaz Hybrid di Sirkuit Jakarta International E-Prix Foto: Benny/KabarOto

KabarOto.com - Wuling Motors (Wuling) memperkenalkan kendaraan hybrid pertamanya di Indonesia, yakni Almaz Hybrid. Pada 3 November kemarin dengan bertempat di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, Jakarta.

Kehadiran kendaraan sport utility vehicle (SUV) berteknologi hybrid ini, menjadi jawaban bagi publik di Indonesia, ini bukti keseriusan Wuling untuk terjun di wilayah kendaraan-kendaraan ramah lingkungan dan elektrivikasi.

Sebelumnya Wuling sudah menghadirkan Air ev sebagai kendaraan murni listrik, dengan kisaran harga di angka Rp 250 juta hingga Rp 290 jutaan. Ini menjadikan Wuling Air ev sebagai salah satu kendaraan listrik paling murah di Indonesia.

Wuling Almaz Hybrid yang di banderol Rp 470 juta (OTR Jakarta) ini kembaran dari Almaz RS, hanya saja ada beberapa penyesuaian seperti penambahan unit motor listrik, mesin 4 silinder DOHC berkapasitas 2.000 cc tanpa turbo dan pelek 18 inci dengan ban 215/55 R18.

Baca juga: Wuling Almaz Hybrid Meluncur, Harga Rp470 Juta

Mencoba di lintasan Sirkuit Jakarta International E-Prix

Kehadiran deretan inovasi modern yang terdiri dari Advanced Driver Assistance System (ADAS), Internet of Vehicle (IoV), dan Wuling Indonesian Command (WIND) menjadikan SUV terbaru ini sebagai lini produk yang paling lengkap inovasinya dalam keluarga Almaz.

Pada hari ini (04/11), KabarOto mencoba langsung kendaraan hybrid pertama dari Wuling tersebut di sirkuit yang memiliki panjang lintasan 2,4 km. KabarOto mengemudi Almaz Hybrid sebanyak 2 lap atau putaran sirkuit bergantian dengan media lain.

Masuk kabin, terdapat perbedaan dari varian Almaz RS. Nuansa hangat terpancar dengan penggunaan bahan kulit warna beige di kabin, konfigurasi kursi 7 penumpang dan panoramic sunroof sebagai perlengkapan standar kendaraan ini.

Aspek futuristik ditonjolkan melalui tampilan baru New Digital TFT Meter Cluster pada dashboard dan tuas transmisi baru dengan desain modern pada konsol tengah.

Memulai dari sisi jalur pit stop, merasakan akselerasi halus dari Almaz Hybrid yang sudah menggunakan transmisi yang khusus dikembangkan untuk kendaraan ini yang dinamakan Dedicated Hybrid Transmission (DHT). Perpindahan giginya cukup halus dan nyaris tanpa hentakan.

KabarOto pada lap pertama menggunakan mode mengemudi normal, saat menikung cukup nyaman dan tidak ada reaksi atau terasa limbung. Suspensi bekerja maksimal untuk membuat kendaraan lebih stabil.

Baca juga: 300 Unit Wuling Air Ev Siap Sukseskan KTT G20

Sebagai informasi, suspensi belakangnya menggunakan model torsion beam. Semula pada Wuling Almaz RS justru menggunakan model multi-link. Menurut Danang Wiratmoko selaku Product Planning Wuling Motors, penggunaan suspensi belakang torsion beam karena alasan teknis.

"Di bawah kursi baris ketiga terdapat baterai, itulah penggunaan model suspensi belakangnya berbeda. Demi alasan teknis, juga tidak tersedia ban serep. Kami sediakan repare kit berupa penambal bocor dan pompa ban," ujar Danang Wiratmoko.

Lanjut pada pengujian di sirkuit, kendaraan mudah dikendalikan dengan perputaran lingkar kemudi yang ringan juga memiliki respon sigap saat di tekuk cepat, walaupun di awalnya terasa seperti agak berat kemudian menjadi ringan.

Merasakan stabilitas kendaraan di setiap tikungan sirkuit

Selanjutnya melewati sebuah jalur buatan dengan beberapa rintangan kerucut lalulintas yang sengaja dibuat, hal ini untuk menguji stabilitas kendaraan SUV hybrid tersebut.

Kendaraan tetap nyaman saat diajak bermanuver ke kiri dan kanan, kinerja suspensi bekerja maksimal. Terasa empuk di kecepatan menengah, di sini KabarOto tidak memacu dengan kecepatan tinggi untuk melakukan aksi berbelok.

Selanjutnya untuk mencoba akselerasi, memulai dari garis start/finis. KabarOto langsung menekan pedal gas dalam-dalam, hasilnya tidak berapa lama kecepatan sudah menyentuh angka 100 kpj, sedangkan jika menggunakan mode Sport, mencapai kecepatan 100 kpj akan lebih cepat lagi.

Baca juga: Wuling Almaz RS Hadir Sebagai SUV Dengan Inovasi Terdepan

Performa maksimal dihasilkan pada mode Hybrid Parallel di mana mesin bensin dan motor listrik beroperasi untuk menghasilkan daya penggerak roda secara bersamaan. Sistem ini bekerja secara otomatis menyesuaikan kondisi baterai, kebutuhan daya, serta kondisi jalan.

Wuling Almaz Hybrid mengaplikasikan Multi-mode Hybrid Performance terdiri dari EV Mode, Series Hybrid, dan Hybrid Parallel. Pada EV Mode, roda digerakkan oleh motor listrik yang mengambil energi listrik dari baterai Ternary Lithium. Sementara itu, dalam mode Series Hybrid, roda tetap digerakkan oleh motor listrik, namun mesin bensin beroperasi mengisi daya listrik pada baterai melalui motor generator.

Untuk full EV mode dengan kondisi baterai penuh, hanya bisa digunakan sejauh 2 km saja. Setelah itu mesin bensin akan aktif dan selain sebagai mesin penggerak, juga akan mengisi baterai kembali selama perjalanan.

Almaz Hybrid mengandalkan mesin bensin 4 silinder DOHC berkapasitas 1.999 cc. Mesin tersebut menghasilkan tenaga maksimal sebesar 123 dk dan torsi 168 Nm. Sedangkan penggerak hybrid mengandalkan motor listrik Permanent Magnet Synchronous Motor dengan tenaga maksimal 174 dk dan torsi 320 Nm.

Untuk baterai menggunakan Ternary Lithium berkapasitas 1,8 kWh. Menyalurkan tenaga mesin ke roda depan, mengandalkan transmisi Dedicated Hybrid Transmission (DHT) yang didesain untuk Almaz Hybrid.

Tes kali ini terasa singkat, karena hanya diberikan kesempatan 2 lap untuk menikmati Wuling Almaz Hybrid yang didampingin oleh instruktur dari SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia).