POPULAR STORIES

Detail Desain Bikin Red Bull Racing RB19 Melesat Lebih Cepat

Detail Desain Bikin Red Bull Racing RB19 Melesat Lebih Cepat Foto: Formula 1

KabarOto.com - Sejak musim 2022 lalu, Red Bull Racing seperti melenggang sendirian di lintasan. Kini musim 2023, performa tingginya menjadi pembahasan semua tim Formula 1 saat ini. Rupanya desain Red Bull RB19 ini sangat manjur, membuat laju mobil lebih cepat, termasuk peran detail desain di bagian belakang turut berperan.

Peran Adrian Newey selaku Chief Technical Officer Red Bull Racing, sangat berpengaruh. Pria yang kabarnya dibayar $10,2 juta permusim (sekitar Rp 154 miliaran) ini adalah yang merancang dan mendesain RB19.

Dengan kemampuannya, ia membuat segi aerodinamik RB19 lebih baik hingga hal-hal detail kecil pun Newey buat untuk memaksimalkan performanya. Satu lagi hasil karyanya adalah detail desain di bagian belakang RB19, seperti apa?

Baca juga: Lewis Hamilton Akui RB19 Mobil Tercepat

Desain side pod dan floor RB19 memberi peran meningkatkan downforce

Keandalan RB18 musim lalu memang sudah tidak disangkal lagi, mendominasi dan mengantarkan pembalapnya merebut banyak podium. Walaupun ditinggal Dan Fallows ke Aston Martin Cognizant tidak banyak pengaruh ke tim, Fallows sendiri pernah menjadi asisten Adrian Newey, tak heran jika hapal betul desain RB18 yang diaplikasikan untuk pengembangan Aston Martin AMR23 musim ini.

Musim ini RB19 tampil dominan dan cepat di trek lurus, hal ini diceritakan olah Lewis Hamilton (Mercedes-AMG Petronas) ketika F1 Arab Saudi, di mana Max Verstappen (Red Bull Racing) dengan mudah menyalipnya dii trek lurus. Padahal saat itu ia tengah melaju kencang, dan Verstappen bisa melaju lebih kencang lagi.

Desain mobil RB19 merupakan hasil pengembangan dari RB18, tentu saja ini membuat Red Bull Racing unggul secara desain juga didukung performa tinggi mesin Honda RBPT (Red Bull Powertrains). RB19 diklaim mampu menghasilkan downforce yang lebih baik dari tim lain.

Ada beberapa detail desain yang Newey ciptakan di RB19, sekaligus juga memanfaatkan celah regulasi. Pertama adalah membuat semacam lengkungan pada ujung sayap belakang, ini membuat udara berbelok pada bagian sayap ketika Drag Reduction System (DRS) aktif, dan berperan juga menekan sayap belakang agar menciptakan gaya tekan ke bawah (downforce).

Selain itu, peningkatan desain sayap belakang ini berfungsi mengurangi pusaran angin yang tercipta di luar sayap belakang, dan hal ini tentu saja meningkatkan efisiensi aerodinamika bagian belakang RB19.

Baca juga: Regulasi 2023, Desain Red Bull Racing RB18 Jadi Acuan Mobil Tim Formula 1

Detail desain pada ujung sayap belakang (1), desain beam wing yang berbeda (2) dan model desain diffuser (3)

Kemudian pada bagian beam wing yang berada di bawah sayap belakang, terletak tepat di atas diffuser. Sejak diberlakukan aturan ground effect, peran beam wing menjadi penting untuk semua tim. Bentuk beam wing dari RB19 agak berbeda, RB19 mengadopsi model single, sehingga perangkat ini memiliki peran memperkuat downforce.

Beam wing model single ini seperti menyatu dengan diffuser, yang akan membantu mengalirkan arah angin ke atas. Untuk menghasilkan downforce dari efek drag yang minimal setelah DRS terbuka di beberapa sektor sirkuiit.

Penjelasan tadi yang membuat beberapa pengamat manyatakan bahwa RB19 memiliki 3 DRS, hal ini menguntungkan secara desain. Namun yang dilakukan oleh Adrian Newey tidak melanggar aturan atau regulasi, ia memanfaatkan celah regulasi untuk membuat desain mobilnya lebih maksimal dalam menciptakan downforce.