POPULAR STORIES

IIMS Masuk Fase New Normal, Ini Strategi Dan Konsep Dyandra Promosindo

IIMS Masuk Fase New Normal, Ini Strategi dan Konsep Dyandra Promosindo Kabaroto/ Dyandra

KabarOto.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dan sejumlah wilayah saat ini, tengah memasuki masa transisi. Sejumlah bisnis yang terdampak akibat pandemi global, secara bertahap mulai memulihkan kembali usahanya. Tentunya dengan mematuhi protokol kenormalan baru dari pemerintah.

Dyandra Promosindo selaku Exhibition and Event Organizer di Indonesia telah menyiapkan diri untuk menyelenggarakan serangkaian event di tatanan kenormalan baru.

Kesiapan utama yang ditekankan Dyandra Promosindo adalah mewajibkan kepada peserta pameran maupun event, kontraktor, pengunjung dan tentunya penyelenggara, serta stake holder lainnya untuk memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan dari seluruh pihak yang terlibat.

Protokol kesehatan dasar seperti cek suhu tubuh maksimal 37,5 derajat celcius, mencuci tangan dengan air mengalir atau hand sanitizer, menggunakan masker atau dengan tambahan face shield serta jaga jarak (physichal distancing) dengan lawan bicara, harus dipatuhi demi kelangsungan acara dan membuat #EventAmanJadiNyaman.

Baca Juga: IIMS Motobike Expo Digelar Akhir Tahun 2020

Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh menyampaikan bahwa Dyandra Promosindo telah siap menjadi bagian dari new normal ini, “Semua lini kehidupan saat ini, termasuk kami (Dyandra Promosindo) harus beradaptasi dengan perubahan. Seluruh exhibition dan event yang akan diselenggarakan mulai saat ini akan mengedepankan kesehatan dan keselamatan stakeholder yang terlibat. Bisnis konsep hybrid, dimatangkan dan dijalankan dengan kebutuhan new normal,” jelasnya.

Konsep hibrida pada event merupakan perpaduan antara pertemuan virtual dan fisik. Konsep ini sebenarnya sudah diterapkan dalam event Dyandra Promosindo beberapa tahun terakhir. Era digitalisasi diakui sudah menjadi satu nafas kesatuan dengan pameran Dyandra.

Contoh yang sudah diterapkan pada pameran sebelumnya adalah penggunaan sistem pembayaran non-tunai (cashleess payment system), tiket masuk menggunakan Near Field Communications (NFC) system, dokumen kepesertaan disajikan dan dikoordinasikan melalui sistem yang terintegrasi antara peserta dan penyelenggara, penggunaan mobile apps, e-directory atau e-catalogue, serta menanyangkan live streaming pameran dan konser yang sedang berlangsung. Tentu saja konsep digital ini makin dipertajam untuk kepentingan kenyamanan pengunjung dan menaikkan potensi transaksi digital.

Regulasi baru seperti menerapkan gangway dengan ukuran minimal 3 meter, meyiapkan Crowd Controller, membatasi jumlah individu yang ada dalam booth, menggunakan seragam yang lengkap dan aman saat pre-install dan dismantling, penyemprotan disinfektan secara berkala, dan pada food area harus menggunakan kemasan food grade & disposable (sekali pakai).