POPULAR STORIES

Menjajal Jembatan Suramadu Setelah Gratis, Apa Bedanya?  

Menjajal Jembatan Suramadu Setelah Gratis, Apa Bedanya?   Foto: bud

KabarOto.com - Tak ada perbedaan mencolok antara Jembatan Suramadu pada seminggu lalu, dengan jembatan Suramadu yang sekarang. Angin di atas selat Madura masih terasa kencang. Jika malam hari, rasanya seperti menembus tulang. Masih seperti seminggu lalu.

Lalu lalang pengendara di jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa bagian timur dengan Madura itu juga berjalan seperti biasa.

Bedanya, dulu bayar tiket, kini sudah gratis. Pengendara roda 4 atau lebih, boleh melintas tanpa harus berhenti membayar tol.

Baca Juga: Ini Spesifikasi Kawasaki W175 Custom Milik Jokowi

Loket pembayaran pun dibiarkan tanpa ada penjaga. Hanya sebagai pembatas masuk antara roda dua dan roda empat, atau lajur kiri dan lajur kanan.

Sisa-sisa spanduk bertuliskan bebas bayar atas kebijakan Presiden Joko Widodo juga masih terpampang. Bebasnya tarif tol Suramadu menjadi poin penting bagi pengendara roda empat atau lebih, khususnya para pelaku usaha atau perdagangan.

"Kalau kita beli barang dan dijual lagi, kita selalu menghitung ongkos tol untuk mempertimbangkan laba. Sekarang tidak lagi. Alhamdulilah gratis," kata Sofyan, salah satu pengendara asal Bangkalan, Madura, yang melintas di Suramadu setiap harinya.

Maklum, sebelumnya untuk melintas di Suramadu, pengendara roda 4 atau lebih dikenakan tarif antara Rp 15 ribu hingga Rp 45 ribu, tergantung jenis golongan kendaraan.

Kasubdiv Humas Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS), Faisal Yasir Arifin menjelaskan, gratisnya tol Suramadu, sebenarnya tidak berdampak signifikan terhadap kuantitas pengendara yang melintas. Jumlahnya tetap sama. "Seandainya tidak gratis, dan semisal tiketnya dinaikkan, saya yakin juga tidak ada dampak," kata Faisal.

Baca Juga: Sejarah Toyota Kijang Innova Di Indonesia

Faisal juga mencontohkan ketika diberlakukan pembayaran masuk tol Suramadu, jumlah kendaraan roda 4 atau lebih, mencapai 2.000 sampai 3.000 kendaraan per hari. Ketika digratiskan, kata Faisal, jumlahnya juga masih tetap sama.

Faisal tidak menampik, kendatipun tanpa bayar ini masih berlangsung beberapa hari, pada hari berikutnya diyakini juga tidak ada perubahan jumlah kendaraan roda 4 yang melintas.

Sebab, pengalaman pada kendaraan roda 2 yang sebelumnya bayar dan kemudian digratiskan, pada beberapa tahun lalu, juga tidak ada perubahan jumlah.

Hanya saja, gratis atau tidak, Jembatan Suramadu tetap menjadi idola pedagang kaki lima dan anak anak muda. Pasalnya, setiap malam, berjajar pedagang dengan gaya lesehan di samping jembatan. Bahkan, ada yang nekat membuka warung di samping laut, persis di bawah jembatan sisi Surabaya.

"Kalau buat nongkrong lumayan enak. Anginnya kencang. Kalau enggak terbiasa, biasanya pulang langsung masuk angina," kata salah satu pengunjung yang menikmati lesehan di samping jembatan. (

Baca Juga: Modifikasi Yamaha R6 Ini Cocok Untuk Anak Kuliahan, Sob!