POPULAR STORIES

Mercedes-AMG GT 63 S E Performance, Berani Lawan Hypercar

Mercedes-AMG GT 63 S E Performance, Berani Lawan Hypercar

KabarOto.com - Mercedes-AMG GmbH mulai mengibaskan bendera memasuki persaingan kendaraan elektrifikasi. Tidak tanggung-tanggung mengusung teknologi Formula 1 di Mercedes-AMG GT 63 S E Performance.

Yup, sumber tenaga yang dibuat adalah hasil karya para desainer dan ahli di Affalterbach yang merupakan markas AMG. Mulai dari motor listrik dan baterai ditempatkan di bagian belakang untuk menggerakkan roda belakang.

Baca juga: Cristiano Ronaldo dapat Hadiah Mercedes-AMG G63 Brabus dari Georgina Rodriguez



E Performance merupakan bagian dari DNA dan AMG Driving Performance menghadapi masa depan kendaraan listrik. Mesin V8 biturbo berkapasitas 3.982 cc dan motor listrik menyuguhkan total tenaga 843 dk dan torsinya 1.470 Nm.

Adapun untuk mesinnya saja, Mercedes-AMG mengklaim tenaganya sajikan 639 dk dan torsinya 900 Nm dengan rentang main 2.500-4.500 rpm. Tendangan tenaga 240 dk dan torsi 320 Nm dari motor listrik sudah tersedia sejak start.



Bagi yang gemar mengerahkan performa, motor listrik langsung tersalur responsif ke roda belakang membuat pengalaman berkendara ketika mengendarai Mercedes-AMG GT 63 S E Performance.

Layaknya mobil balap F1, baterai bisa dipakai secepat mungkin hadirkan tenaga. Baterai hanya bisa menempuh 12 km, cukup untuk melaju di kawasan terbatas perkotaan atau di lingkungan perumahan agar senyap melesat.



Tak perlu takut akan melintir ketika hadapi torsi 1.470 Nm. Sebab Mercedes-AMG GT 63 S E Performance sudah ada teknologi AMG Dynamics yang menjaga reaksi mobil ketika melaju menggunakan berbagai sensor. Secara langsung mengatur putaran mesin, kecepatan, akselerasi lateral, hingga sudut kemudi.

Sistem gerak empat roda AMG Performance 4Matic+ bisa mendistribusikan performa dengan baik di berbagai kondisi jalan. Bahkan bila senang berkendara lebih menantang bisa mencoba tombol Drift Mode.



AMG Dynamic Select suguhkan tujuh pilihan mode berkendara mulai dari "Electric", "Comfort", "Sport", "Sport+", "RACE", "Slippery", dan "Individual". AMG Speedshift MCT-9G menjadi andalan transmisi meyalurkan performa mesin ke seluruh roda.



Ketika memilih mode berkendara "Electric", pengendara benar-benar fokus mengeksplorasi kemampuan motor listrik dan baterai. Bisa melaju hingga 130 kpj, dengan mesin bakar dimatikan. Meskipun begitu sistem AMG Performance 4Matic+ tetap waspada. Bila ban belakang terlalu banyak alami selip, tenaga di motor listrik akan disalurkan ke roda depan melalui propshaft dan drive shaft.



Ketika baterai sudah mulai habis atau pengendara ingin lebih kencang lagi, kontrol operasional akan otomatis beralih ke "Comfort" membuat mesin bakar akan aktif untuk sajikan peforma tambahan.

Baca juga: Mercedes-AMG Project One jadi Bintang Forza Horizon 5



Soal akselerasi 0-100 kpj hanya perlu waktu 2,9 detik dan kecepatan bisa tembus 316 kpj. Memang cukup mengagumkan, namun lebih meyakinkan adalah sistem pengereman di balik pelek pilihan 20 inci atau 21 inci. Cakram carbon-ceramic 420 mm di di depan dan 380 mm di belakang.