POPULAR STORIES

MLIT Jepang Gelar Sidang Skandal Uji Tabrak Daihatsu

MLIT Jepang Gelar Sidang Skandal Uji Tabrak Daihatsu Ilustrasi Daihatsu Gran Max pikap (Foto: KabarOto)

KabarOto.com - Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang menggelar sidang kasus penyimpangan prosedur dalam pengujian sertifikasi mobil yang diproduksi oleh Daihatsu.

Dalam persidangan tersebut dibahas penyebab dikenakan sanksi pencabutan izin tipe kendaraan atau Vehicle Type Approval (VTA) untuk beberapa mobil yang diproduksi oleh Daihatsu.

Sebelumnya, Daihatsu mengumumkan bahwa MLIT mencabut VTA untuk mobil produksinya, seperti Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace, dan Mazda Bongo. Di mana, ketiga mobil ini merupakan versi pikap dan ditemukan adanya penyimpangan serius.

Baca Juga: Tiga Pikap Beda Merek Ini Kena Imbas Skandal Daihatsu

Toyota Toen Ace

Oleh sebab itu, MLIT menggelar sidang dengar pendapat, Selasa (23/12024). Sidang tersebut memutuskan ada beberapa kondisi yang membuat Daihatsu menerima sanksi pencabutan izin tipe kendaraan.

Dalam lembar fakta MLIT menjelaskan, "Daihatsu Motor Co., Ltd memperoleh Persetujuan Jenis Kendaraan menggunakan metode yang tidak tepat dalam uji tabrakan frontal offset dan uji tabrakan frontal full-wrap yang dilakukan untuk permohonan Persetujuan Tipe Kendaraan."

"Metode-metode ini termasuk melakukan pengujian menggunakan kendaraan yang strukturnya berbeda dari kendaraan yang akan diterapkan dengan memodifikasi kendaraan secara tidak tepat, seperti menggunakan pengatur waktu untuk mengembangkan airbag yang biasanya akan mengembang saat tabrakan terdeteksi oleh sensor," tulis MLIT.

Baca Juga: Kementerian Transportasi Jepang Larang Daihatsu Produksi Gran Max

Mazda Bongo

Sebagai informasi, mobil-mobil yang terdampak adalah sebagai berikut Daihatsu Gran Max dengan kode model 5BF-S403P dan 5BF-S413P, Toyota Town Ace dengan kode model 5BF-S403U dan 5BF-S413U, serta Mazda Bongo dengan kode model 5BF-S403F dan 5BF-S413F.

Daihatsu sendiri telah mengakui telah melakukan pelanggaran terhadap undang-undang terkait penyimpangan prosedur yang meremehkan proses sertifikasi merupakan keadaan yang mengguncang fondasi perusahaan sebagai perusahaan mobil.

"Kami telah mengkhianati kepercayaan seluruh pemangku kepentingan kami termasuk pelanggan, dan kami sekali lagi menyampaikan permintaan maaf tulus atas ketidaknyamanan besar yang kami timbulkan. Kami akan terus mengikuti instruksi MLIT ke depan," tulis Daihatsu dalam siaran persnya, Selasa (23/1/2024).