KabarOto.com – Dalam hal kendaraan elektrifikasi, Nissan menjadi salah satu pabrikan yang serius untuk pengembangan produk dan komponen pendukung lainnya. Terbaru, pabrikan ini akan mengembangkan teknologi baterai lithium-ion dan memperkenalkan teknologi bebas kobalt untuk menurunkan biaya sebesar 65% pada tahun fiskal 2028.
Selain itu, Nissan bertujuan meluncurkan EV dengan baterai all-solid-state (ASSB) miliknya pada tahun fiskal 2028 dan menyiapkan pabrik percontohan di Yokohama pada awal tahun fiskal 2024. Dengan diperkenalkannya terobosan ASSB, Nissan akan dapat memperluas EV-nya penawaran di seluruh segmen dan menawarkan kinerja yang lebih dinamis.
Baca Juga : Nissan GT-R50 Racikan Italdesign Siap Antar Ke Pelanggan
Berkat mengurangi waktu pengisian hingga sepertiga, ASSB akan membuat EV lebih efisien dan mudah diakses. Selanjutnya, Nissan mengharapkan ASSB untuk menurunkan biaya paket baterai yang tadinya Rp1.075.000 per kWh menjadi Rp913.000 per kWh pada tahun fiskal 2028.
“Melalui ambisi baru Nissan, kami terus memimpin dalam mempercepat peralihan alami ke EV dengan menciptakan tarikan pelanggan melalui proposisi yang menarik dengan mendorong kegembiraan, memungkinkan adopsi, dan menciptakan dunia yang lebih bersih,” kata COO Nissan Ashwani Gupta.
Soal pasokan baterai secara global, Nissan bermaksud untuk meningkatkan kapasitas produksi baterai global menjadi 52 GWh pada tahun fiskal 2026, dan 130 GWh pada tahun fiskal 2030.
Baca Juga : Nissan Dan PLN Kerjasama Bangun SPKLU Untuk Umum
Secara produk, Nissan bertujuan memperluas teknologi ProPilot ke lebih dari 2,5 juta kendaraan Nissan dan Infiniti pada tahun fiskal 2026. Perusahaan juga akan mengembangkan lebih lanjut teknologi kendaraan otonomnya, yang bertujuan untuk menggabungkan sistem LIDAR generasi berikutnya pada hampir setiap model baru pada tahun fiskal 2030.
Nissan akan memperluas konsep EV Hub yang unik, EV36Zero, yang diluncurkan di Inggris ke pasar inti termasuk Jepang, Tiongkok, dan AS. EV36Zero adalah ekosistem manufaktur dan layanan terintegrasi yang menghubungkan mobilitas dan manajemen energi dengan tujuan mewujudkan netralitas karbon.
