Kabaroto.com - Pemberlakuan peraturan daerah lalu lintas DKI Jakarta tentang penggunaan kendaraan dengan nomor polisi (nopol) ganjil genap yang sudah dimulai sehak tahun lalu oleh Kepolisian bersama Pemerintah Provinsi DKI dinilai berhasil oleh beberapa pihak dan masyarakat Ibukota.
Salah satu yang menilai datang dari Mona Weng, APAC Partnerships Lead dari Waze. Waze sendiri merupakan sebuah komunitas berbasis lalu lintas dan salah satu Aplikasi navigasi, lalu lintas juga pemetaan terbesar di dunia.
Dikutip dari laman id.techinasia, penerapan aturan ganjil genap di beberapa jalan utama di Jakarta ternyata cukup berhasil menurunkan tingkat kemacetan. Data dari Aplikasi navigasi Waze menunjukkan jika waktu tempuh perjalanan di Jakarta saat ini telah berkurang sekitar 19% dibanding sebelum penerapan aturan tersebut.
“Angka tersebut kami dapatkan dari perhitungan panjang kemacetan, kecepatan kendaraan, frekuensi terjadinya kemacetan, hingga frekuensi laporan dari pengguna di berbagai lokasi,” tutur Weng.
Weng menjelaskan bahwa Waze memang telah menjadi mitra dari Jakarta Smart City sejak tahun 2016, serta turut andil dalam perencanaan aturan ganjil genap. Konsep tersebut menurutnya terinspirasi dari apa yang dilakukan oleh pemerintah kota di berbagai negara lain.
Khusus di Jakarta, Waze kini mempunyai sekitar dua juta pengguna aktif. Angka ini meningkat 33% bila dibandingkan jumlah pengguna aktif mereka di tahun 2016 lalu, yang hanya sekitar 1,5 juta pengguna.
Jumlah tersebut berhasil membuat Indonesia menjadi negara dengan jumlah pengguna Waze terbanyak kedua di wilayah Asia, setelah Malaysia. Waze juga telah memiliki ribuan Map Editors di tanah air yang secara sukarela memberikan informasi terbaru tentang kondisi jalan.
Baca Juga:
