POPULAR STORIES

Pemerintah Resmikan Pabrik Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik Terbesar Di Dunia

Pemerintah Resmikan Pabrik Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik Terbesar di Dunia Ilustrasi baterai mobil listrik (ist)

KabarOto.com - Pemerintah sedang mendorong percepatan pembangunan industri bahan baku baterai lithium, yang akan mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, dengan meresmikan pembangunan pabrik baru di Morowali, Sulawesi Tengah.

Langkah ini juga merupakan implementasi peta jalan industri otomotif nasional dan program prioritas Making Indonesia 4.0. "Salah satu kunci sukses pengembangan kendaraan listrik adalah teknologi baterai dan powertrain elektrik motornya," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada saat peletakan batu pertama PT. QMB New Energy Materials di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, Pekan lalu.

Peresmian pabrik bahan baku baterai lithium

Menperin menjelaskan, proyek pembangunan pabrik yang memproduksi material energi baru dari nikel laterit ini dapat memenuhi kebutuhan bahan baku baterai lithium generasi kedua. "Ini adalah industri new battery, new energy material, yang menghasilkan high purity nickel cobalts compounds for rechargeable batteries," tuturnya.

Airlangga meyakini, melalui proyek smelter berbasis teknologi hydrometalurgi tersebut, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam pengembangan industri baterai untuk kendaraan listrik. Selain itu juga membuat struktur sektor otomotif di dalam negeri semakin kuat.

Baca Juga: Minyak Sawit, Bantu Ketersediaan Pasokan Bahan Bakar Nasional

"Berdasarkan peta jalan pengembangan industri otomotif nasional, pada tahun 2025, target kita 20 persen dari total produksi kendaraan di Indonesia adalah yang berbasis elektrik. Artinya, ketika produksi kita mencapai 2 juta unit per tahun, sebanyak 400 ribu itu kendaraan listrik," paparnya.

Ilustrasi baterai Li-ion untuk sepeda motor

Sedangkan, Making Indonesia 4.0 menargetkan pada tahun 2030, Indonesia menjadi basis produksi kendaraan jenis Internal Combustion Engine (ICE) maupun Electrified Vehicle untuk pasar domestik hingga ekspor. Hal ini didukung oleh kemampuan industri nasional dalam memproduksi bahan baku dan komponen utama serta optimalisasi produktivitas industri tersebut.

Baca Juga: Cepetan.. Beli Satu Motor Honda Vario Bisa Dapat PCX

Guna merealisasikan sasaran itu, Kementerian Perindustrian bertekad untuk senantiasa mendukung dan memfasilitasi kebutuhan para pelaku industri di dalam negeri. Hal ini guna mewujudkan kemandirian dan kebanggaan nasional. "Maka itu, kami akan kawal dan akselerasi pembangunan industri ini bisa selesai atau beroperasi pada 16 bulan ke depan," ungkapnya.

Lebih lanjut Airlangga menambahkan, selain untuk memenuhi kebutuhan domestik, produksi PT. QMB New Energy Materials juga akan menyasar ke pasar ekspor. "Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo, dalam upaya menggenjot ekspor, diperlukan peningkatan investasi," jelasnya.

Di lahan seluas 120 hektare, dengan total investasi USD700 juta

Menteri Kooridanor Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan, proyek pembangunan pabrik nikel literit di Morowali ini merupakan industri pertama di Indonesia, bahkan digadang akan menjadi salah satu produsen yang terbesar di dunia. "Jadi, kita tidak mau lagi ekspor raw material, sehingga ada peningkatan nilai tambah. Ini menjadi suatu kemajuan yang luar biasa. Apalagi pabrik ini menggunakan teknologi canggih," ujarnya.