KabarOto.com – Mantan bos Nissan, Carlos Ghosn menyebut bahwa pabrikan mobil asal Jepang ini kurang memiliki visi dan tidak percaya secara penuh untuk menggunakan mobil listrik secara penuh.
Dalam konferensi pers online untuk peluncuran buku berbahasa Jepang miliknya. Ghosn mengatakan industri otomotif akan beralih ke kendaraan listrik.Tapi, Nissan tidak melakukan dengan maksimal.
Baca juga : Nissan Ambition 2030, Langkah Mempercepat Mobilitas Elektrifikasi
“Kecepatan pengembangan mobil listrik sangat berpengaruh besar. Sebagai contoh, saat saya meluncurkan Nissan Leaf pada tahun 2010, semua orang menertawakan saya. Tapi coba lihat sekarang,” ungkap Ghosn.
Saat ini, hampir semua pabrikan mobil berlomba-lomba untuk mengejar kendaraan elektirifikasi. Nissan sendiri tengah mempercepat rencana elektrifikasi pada tahun fiskal 2030, mereka bertujuan untuk meluncurkan 23 model elektrifikasi baru.
Baca juga: Rilis 4 Mobil Konsep, Inilah Bentuk Mobil Listrik Nissan Di Masa Depan
"Mereka (Nissan) benar-benar dalam posisi yang sangat buruk dalam perkembangan kendaraan elektrifikasi. Tidak ada visi, mereka tidak tahu kemana mereka pergi, idak memiliki gambaran tentang transformasi teknologi besar yang tengah berkembang saat ini,” ucap Ghosn.
Sebagai informasi, Ghosn pernah ditangkap pada akhir 2018 di Jepang atas tuduhan tidak melaporkan gajinya dan menggunakan dana perusahaan untuk keperluan pribadi.
Sedangkan, Nissan Motor Co., Ltd. Mengumumkan rencana Nissan Ambition 2030 yang merupakan visi jangka panjang untuk memberdayakan mobilitas. Dalam hal ini, pabrikan mobil asal Jepang menuju dunia yang lebih bersih, lebih aman, dan lebih inklusif.
Selama sepuluh tahun ke depan, Nissan akan menghadirkan kendaraan listrik dan inovasi teknologi yang menarik sambil memperluas operasinya secara global. Visi tersebut mendukung tujuan Nissan untuk menjadi tanpa emisi di seluruh siklus hidup produknya pada tahun fiskal 2050.
