POPULAR STORIES

Tim Indonesia Yang Menggunakan Ban FDR Dominasi Kejuaraan Shell Eco Marathon 2019

Tim Indonesia yang Menggunakan Ban FDR Dominasi Kejuaraan Shell Eco Marathon 2019

KabarOto.com - Tim-tim Indonesia yang menggunakan ban FDR mendominasi kejuaraan Shell Eco Marathon 2019 kelas Urban Concept yang diadakan di Sepang, Malaysia 29 April – 2 Mei 2019 “Kami merasa bangga dan kami ucapkan selamat atas prestasi dari teman-teman mahasiswa. Tidak hanya berhasil jadi juara di berbagai kelas yang diikuti,” kata Elsafan Rendianto, promotion departement head PT Surayaraya Rubberindo Industries selaku produsen ban FDR.

Baca Juga: FDR Luncurkan Ban Radial Terbaru Blaze RS Dan Blaze RX Di Telkomsel IIMS 2019

Institut Teknologi Sepuluh Nopember mengirimkan tiga tim di kelas Urban Concept dan ketiga tim tersebut mendapat podium di kelasnya masing-masing, ITS Team Sapuangin juara 1 di kelas Internal Combustion Engine (ICE), tim Nogogeni juara 2 kelas Battery Electric dan Antasena juara 2 kelas Hydrogen. Semua tim tersebut menggunakan ban prototype FDR baik yang ukuran 90/80 R16 maupun ukuran 90/80-17.

“Ban FDR terbukti bagus, baik ring 16 maupun ring 17, maupun pemakaiannya di mix, tiap tim ada peningkatan hasil yang memuaskan. Tim Sapuangin bahkan bisa mencapai 400km/L saat latihan menggunakan ban FDR,” ujar Vito Hanif Addinuri, non-technical manager ITS Team Sapuangin. Ban prototype FDR berteknologi Eco Smart Tire punya tahanan gelinding rendah.

“Hal ini mengakibatkan daya gelinding ban menjadi semakin ringan dan jauh yang pada akhirnya konsumsi bahan bakar jadi lebih hemat,” kata Jimmy Handoyo, technical development department head PT SRI.

Selain mendominasi kejuaraan SEM, Tim Nogogeni juga keluar sebagai juara kedua saat kualifikasi Driver’s World Championship dan menjadi salah satu wakil Asia untuk bersaing dengan perwakilan Eropa dan Amerika dalam ajang DWC 2019 yang akan digelar di London mendatang.

Baca Juga: Cari Ban Buat Motor? Ke Booth FDR Di Telkomsel IIMS 2019

“Kita sempat ada masalah mesin saat latihan untuk DWC dan hanya ada waktu 15 menit untuk memperbaiki sehingga tidak mendapat posisi start yang bagus. Alhamdulillah kita sempat memimpin 2 lap namun, di lap terakhir kita di salip oleh tim Nanyang,” kata Ade siti Fatimah, non-technical manager tim Nogogeni.