Tren mobil hybrid terutama untuk pasar Tanah Air, dianggap sebagian masyarakat masih menjadi solusi terbaik hingga kini soal efisiensi waktu dan energi. Ditambah lagi, insentif yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia tentang penggerak hybrid membuat Agen Pemegang Merek (APM) melihat adanya peluang pasar mobil hybrid yang berkembang, seperti GAC Aion.

Menjadi pilihan kendaraan ramah lingkungan yang tersedia di Indonesia, mobil hybrid dinilai memiliki beberapa keunggulan dibandingkan electric vehicle (EV). Selain harga yang cukup terjangkau, kendaraan dengan dua sistes penggerak ini diklaim lebih praktis, karena tak perlu melakukan pengisian daya.

Gaikindo menyambut baik rencana pemerintah terkait insentif mobil hybrid sebesar 3 persen yang mulai berlaku 1 Januari 2025.

Produsen otomotif asal China, Wuling Motors, menyambut baik keputusan Presiden Prabowo terkait pemberian insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3% untuk mobil hybrid.

PT Toyota-Astra Motor (TAM) merasa insentif mobil hybrid memiliki potensi lebih besar. Namun, pabrikan mobil Jepang ini mengaku bersyukur dengan kebijakan tersebut.

Peraturan pemerintah tentang insentif mobil berpenggerak hybrid sah mulai berlaku pada tahun 2025. Para Agen Pemegang Merek (APM) mobil tengah mendaftarkan mobil hybrid-nya untuk mendapatkan potongan pajak mulai tahun depan.

PT Toyota-Astra Motor (TAM) merupakan produsen mobil paling masif memasarkan mobil hybrid Indonesia. Di mana, dengan adanya insentif mobil hybrid yang mulai berlaku pada tahun 2025, jenawa mobil Jepang ini menyambut baik kebijakan pemerintah dalam hal transisi kendaraan listrik dan mendorong angka penjualannya.

Insentif mobil hybrid mulai berlaku pada tahun 2025. Di mana, para produsen mobil untuk mendaftarkan mobil hybrid-nya untuk mendapatkan potongan pajak mulai tahun depan.

Pemerintah Indonesia sudah mengetuk palu untuk insentif mobil hybrid yang berlaku mulai tahun 2025. Agar mendapatkan keringanan pajak, pihak produsen diharapkan mendaftarkan produk hybrid-nya.

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan mobil dengan teknologi hybrid akan mendapatkan insentif mulai tahun 2025.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan bahwa pemerintah sedang membahas pemberian insentif untuk kendaraan hybrid.

Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) menolak kebijakan insentif mobil hybrid di Indonesia. Sebab, mereka menyebut mobil hybrid masih menggunakan bahan bakar fosil.

Meskipun belum memiliki mobil hybrid yang dipasarkan di Indonesia, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memberikan tanggapannya soal insentif yang tidak diberikan oleh Pemerintah.

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tengah fokus memasarkan mobil hybrid di Indonesia. Lalu, bagaimana langkah pabrikan mobil Jepang ini menanggapi kebijakan Pemerintah yang tidak memberikan insentif mobil hybrid di Indonesia.

PT Honda Prospect Motor (HPM) buka suara soal kebijakan Pemerintah Indonesia yang tidak memberikan insentif tambahan, termasuk untuk mobil hybrid yang dipasarkan di Indonesia. Alasan Pemerintah Indonesia, penjualan mobil hybrid menunjukkan angka yang bagus tanpa adanya insentif tambahan.