Hindari Bahaya Saat Musim Hujan, Cek Kendaraan Dulu
KabarOto.com - Sudah membahas pengecekan fitur standar di kendaraan jelang musim hujan. Nah ada yang perlu diperhatikan juga selain hal tersebut, yakni kerusakan-kerusakan yang umumnya terjadi di kendaraan yang dapat menghambat bahkan membahayakan saat dipakai di musim hujan, berikut penjabarannya;
Kaki-Kaki
Karet boot as roda & rack steer:
Biasanya, bagian yang paling cepat rusak pada bagian kaki-kaki saat musim hujan adalah karet-karet. Nah, karet seperti boot as roda & rack steer memang memiliki masa pakai yang cukup lama, namun karet ini juga adalah bagian yang tidak kalah penting untuk dicek.
“Biasanya karet kaki-kaki orisinal punya masa pakai sekitar 5 tahun jika pemakaiannya pun tidak sembarangan,” jelas Nirawansyah, Chief Mechanic Nusantara Motor, Jakbar.
Wira, panggilan akrabnya, menambahkan jika karet rusak seperti pecah, maka air pun akan masuk ke dalam dan dapat menimbulkan karat pada komponen tersebut. Jika sudah rusak atau robek, segera ganti dengan yang baru.
Karet Tie Rod, Ball Joint, & Link Stabilizer:
Sama halnya seperti karet boot as roda & rack steer, komponen karet tie rod, ball joint, & link stabilizer juga rentan sekali terhadap kerusakan seperti robek. “Penyebabnya bukan hanya usia pakai, tapi penggunaan pelumas seperti gemuk yang terlalu banyak, juga mempengaruhi kualitas karet jadi makin melar hingga rusak,” jelas pria 34 tahun tersebut. Pria 2 anak tersebut melanjutkan bahwa kerusakan karet ditandai dengan bunyi besi beradu akibat ausnya engsel dan gesekan pada komponen tersebut.
Tekanan Angin & Tapak Ban:
Simpel namun cukup krusial, jika tekanan angin kurang atau terlalu keras pada ban mobil, maka dapat berimbas pada konsumsi BBM yang boros, hingga daya cengkram yang tidak optimal.
“Umumnya, tekanan angin yang direkomendasikan pabrik untuk ban radial pada kendaraan penumpang adalah 30-32 psi,” ujar pria asal Palembang tersebut.
Untuk tapak ban, dirinya pun menyarankan untuk menggunakan ban tipe directional yang diklaim memiliki pola atau motif ban paling optimal dalam membuang air.
Baca Juga : 4 Tanda Shockbreaker Mobil Rusak
Mesin
Cek Kabel-kabel:
Pada kompartemen mesin, hal ini sangat krusial, pasalnya kabel-kabel yang sudah mengelupas dapat menyebabkan korsleting jika terkena air. “Cek secara detail kabel pada mesin, jika didapati kabel mengelupas, harus segera diganti atau diakali sementara, dalam kasus darurat menggunakan selotip khusus kabel dan bungkus secara rapat,” tutur Nurwasni Oman, pemilik bengkel Prima Motor spesialis mobil Korea di kawasan Legok, Karawaci.
Terminal Aki:
Menurut Oman, bagian ini sering disepelekan namun jika dibiarkan berlarut-larut, juga dapat menyebabkan suplai arus listrik tidak lancar. “Pertama amplas dan semprot cairan penetran pada terminal aki. Setelah dikeringkan, barulah pasang kutub positif negatif pada masing-masing terminal secara rapat. Jika renggang akan menyebabkan oksidasi dan elektron dalam aki akan menimbun di kepala aki, yang dapat mengganggu suplai arus listrik,” jelasnya secara rinci.
Filter Udara:
Pria 40 tahun tersebut juga menyarankan agar menukar sementara filter udara model kerucut atau open air dengan filter udara standar yang direkomendasikan pabrik. Pasalnya jika filter tersebut terkena air dalam jumlah banyak, maka mesin akan ‘brebet’ hingga yang paling parah yaitu sulit di-starter. Jangan lupa untuk menutup kunci filter udara standar secara rapat, agar air tidak membasahi elemen filter.
Sekring:
Cek satu persatu sekring pada kotak sekring. “Pengecekan dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni menggunakan test pen dan melihat langsung apakah tembaga di dalamnya sudah hangus atau masih normal,” ujar pria penyuka kuliner Nusantara ini.
Ia mengingatkan, jika hendak mengganti sekring pun harus dengan voltase yang sama sesuai standar yang direkomendasikan pada tutup sekring.
Baca Original Artikel