Mayoritas Truk Trailer Masih Andalkan Sistem Rem Teromol, Ini Alasannya

Putra B Jumat, 12 Juli 2024

KabarOto.com - Penggunaan rem cakram mungkin sudah umum digunakan oleh berbagai jenis kendaraan penumpang yang dari awalnya hanya menjadi bagian rem depan saja, hingga kini rem cakram juga sudah banyak dipergunakan di bagian belakang.

Namun, hal itu berbeda pada kendaraan komersial, seperti truk trailer, dump truk, truk tambang atau sejenisnya. Meski sudah banyak yang menggunakan sistem rem cakram yang bernama air disc brake, namun mayoritas truk masih memakai rem teromol di seluruh rodanya.

Baca Juga: Ketahui Jenis dan Fungsi Tombol Pada Dasbor Truk Mercedes-Benz Axor

Beberapa masyarakat beranggapan bahwa jika truk yang masih menggunakan sistem rem teromol tidak dapat melakukan pengeraman secara maksimal dibandingkan dengan sistem rem cakram, terlebih saat kondisi truk sedang membawa beban muatan yang berat.

Dilansir dari PT Chakra Jawara, selaku salah satu distributor resmi merek truk Iveco di Indonesia, Kamis (11/07), performa pengereman rem tromol dan cakram pada truk trailer dinilai berbeda alias tidak dapat disamakan dengan penggunaannya pada kendaraan penumpang.

Truk Trailer Iveco 682 (Foto: Chakra Jawara)

Truk banyak yang memakai rem teromol, karena perbedaan performa pengereman rem teromol dan cakram sudah hampir sama. Bahkan teknologi rem teromol S-Cam yang saat ini banyak dipakai sudah mempunyai performa hampir sebaik rem cakram air disc brake.

Tak hanya itu saja, secara efisiensi biaya, rem teromol juga diklaim lebih murah dari cakram dan mudah dalam perawatannya. Sehingga para pelaku bisnis di bidang industri pun akan lebih memilih truk dengan sistem pengereman teromol.

Baca Juga: Isuzu Elf NMR Dibekali New Fuel Filter, Apa Saja Keunggulannya?

Kelebihan Rem Teromol Dibanding Cakram

Mungkin saat ini berbagai kendaraan bermotor mulai meninggalkan rem ini, namun bukan berarti sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan rem ini mempunyai beberapa kelebihan yang tidak memiliki oleh rem cakram.

Rem ini juga masih digunakan beberapa kendaraan seperti truk, dump truk, atau mobil pertambangan dan lain sebagainya. Kelebihan pada rem teromol salah satunya adalah sistem perangkatnya yang tertutup sehingga kotoran tidak mudah menempel pada rem tersebut.

Ilustrasi rem tromol truk (Foto: Chakra Jawara)

Dengan ini, para pemiliki kendaraan komersial yang menggunakan sistem rem teromol tidak perlu terlalu sering membersihkannya. Dimana, hal ini berbeda dengan rem jenis cakram yang menggunakan sistem terbuka dan kotoran yang mudah menempel.

Kemudian, rem ini juga dapat menahan beban yang cukup besar, sehingga masih banyak digunakan pada kendaraan bermuatan berat, seperti truk, dan mobil pertambangan. Selain itu, kinerja yang lebih lembut serta penampung pengeremannya bisa dibuat lebih lebar untuk memaksimalkan penggunaanya.

Baca Juga: Jaga Putaran Mesin di Posisi ‘Hijau’ Agar BBM Hemat dan Selamat

Rem tromol juga mempunyai kelebihan dalam ongkos perawatan, hal inilah yang menjadikan sebagian orang memilih kendaraan dengan menggunakan rem teromol. Jadi sudah pasti efisien, dan aman untuk dipakai dalam jangka panjang.

Cara Merawat Rem Teromol Dengan Baik

Perawatan yang mudah dan murah memang merupakan salah satu alasan banyaknya truk yang masih mengandalkan dan menggunakan sistem rem teromol. Pasalnya, memang dengan merawat secara rutin rem teromol bisa lebih awet dan tetap pakem.

Truk Trailer Iveco 682 (Foto: Chakra Jawara)

Untuk perawatannya, pemiliki truk bisa memeriksa kondisi serta posisi teromol yang utamanya pada bagian penampang dudukan cakram. Lalu bersihkan teromol dan penampang cakram pada kendaraan. Langkah berikutnya adalah sering membersihkan pin fleksibel dan kalipernya.

Cara perawatan tersebut pun diklaim harus dilakukan bagi pengguna rem teromol agar tekanan yang diberikan kampas rem saat digunakan sama rata. Perhatikan pula jarak bebas antara piringan dan kampas rem dengan men-setting jarak antara keduanya.

Baca Juga: Wajib Tahu, Begini Cara Cek Bus Pariwisata Layak Jalan Atau Tidak

Langkah selanjutnya adalah selalu memastikan bearing roda pada rem terlumasi. Pelumasan dengan baik dan teratur harus dilakukan demi menghindari terjadinya spalling pada bearing. yang dapat mengakibatkan piringan pada cakram itu bersinggungan dengan kampas rem.

Langkah yang terakhir adalah membatasi penggunaan rem. Jadi, gunakanlah rem semestinya. dan berjaga jarak saat di perjalanan agar tidak terlalu dekat untuk mengurangi penggunaan rem. Terlalu sering menggunakan rem diklaim dapat mengakibatkan kampas rem mudah terbakar.

Bagikan

Baca Original Artikel