POPULAR STORIES

Dua Sistem Penerapan ETLE Di Jalan Tol Milik Jasa Marga

Dua Sistem Penerapan ETLE di Jalan Tol Milik Jasa Marga Kamera ETLE

Kabaroto.com - Penerapan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) di Jalan Tol Jasa Marga Group dilakukan untuk mendukung penindakan kendaraan yang melakukan pelanggaran Over Load dan Over Speed, dengan melakukan integrasi sistem ETLE dengan sistem di jalan tol.

Langkah ini dilakukan PT Jasa Marga (Persero) bekerjasama dengan Korlantas Polri untuk mendukung penertiban kendaraan dan meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan di jalan tol. PT Jasa Marga (Persero) dan Korlantas Polri sendiri saat ini bakal melakukan sosialisasi penerapan ETLE di Jalan Tol Jasa Marga Group.

Dalam pelaksanaannya, penerapan ETLE di jalan tol nantinya terintegrasi melalui dua sistem yang dikelola oleh Jasa Marga. Pertama, Speed Camera di ruas jalan tol untuk pelanggaran Over Speed. Kedua, Weigh In Motion (WIM) pada sejumlah jembatan dan lajur khusus di jalan tol. WIM sendiri berfungsi untuk mengawasi beban kendaraan yang melintas secara real time untuk pelanggaran Over Load.

Baca juga: Sebelum ETLE Diluncurkan Polda Jateng, 3.200 Pelanggar Terekam Kamera

Terintegrasinya sistem ETLE Korlantas Polri dengan Speed Camera dan WIM Jasa Marga ini sejalan dengan pilar kedua dalam Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK). Tujuannya, untuk menciptakan keselamatan pengguna jalan tol dengan cara mengurangi pelanggaran lalu lintas yang terjadi di jalan tol.

“Salah satunya dengan penindakan dari pelanggaran hukum yang dilakukan pengendara yang terekam oleh Speed Camera dan WIM,” kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru dalam keteranganya kepada Kabaroto.com, Selasa (8/3).

Jasa Marga telah memasang sejumlah 25 unit Speed Camera (8 unit di Jabodetabek dan Bandung, 16 unit di Trans Jawa, dan 1 unit di luar Pulau Jawa) serta penambahan 6 unit dari Korlantas pada lokasi rawan kecelakaan di Jalan Tol Trans Jawa, yaitu Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Palimanan-Kanci, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono).

Sementara itu, untuk pemasangan WIM oleh Jasa Marga hingga saat ini adalah sejumlah 7 unit yang terpasang di Jalan Tol Jagorawi, JORR Seksi E, Jakarta-Tangerang, Padaleunyi, Semarang Seksi ABC, Ngawi-Kertosono dan Surabaya-Gempol yang telah terlebih dahulu terintegrasi dengan sistem ETLE Korlantas Polri.

Sepanjang tahun 2021, Jasa Marga mencatat sebanyak 1.345 kejadian kecelakaan terjadi di seluruh jalan tol Jasa Marga Group. Faktor penyebab kecelakaan utama yaitu sebesar 82 persen adalah faktor pengemudi, 17 persen faktor kendaraan dan 1 persen faktor lingkungan.

Polri fokus menggunakan kamera ETLE untuk menindak pelanggar lalu lintas (Foto: Istimewa)

Untuk faktor pengemudi di antaranya karena Over Speed, yaitu sebanyak 42,9 persen dari total jumlah kecelakaan. Faktor kecelakaan yang diakibatkan oleh kondisi kendaraan pun menjadi fokus dalam meningkatkan keamanan dan keselamatan pengguna jalan. Sementara. kendaraan yang tidak memenuhi ketentuan/Over Load adalah sebanyak 1,68 juta kendaraan.

"Angka ini mencapai 23,17 persen dari total 7,27 juta kendaraan yang terdeteksi selama tahun 2021,” tambahnya.

Sementara, Direktur Penegak Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri,Brigjen Aan Suhanan mengatakan bahwa, kolaborasi ini akan sangat membantu kinerja Kepolisian dalam menegakkan hukum terhadap pelanggaran yang kerap terjadi di jalan tol.

Karena, melalui penegakan hukum berbasis IT, maka tidak ada interaksi antara petugas dan pengemudi pelanggar. "Sehingga hal ini diharapkan dapat menghindari konflik antara pengemudi dengan petugas Kepolisian,” jelas Aan.

Kerjasama penerapan ETLE di jalan tol antara Jasa Marga dan Korlantas Polri juga mendapat dukungan dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR.

Baca juga: Korlantas Polri Akan Pasang 166 Kamera ETLE Di 3 Polda Dan 4 Polresta

Kerjasama ini menjadi kunci untuk menekan pelanggaran yang terjadi di jalan tol, seperti Over Speed dan Over Load. Meskipun. kecelakaan maupun tingkat fatalitas yang terjadi mengalami penurunan.

"Yang artinya kita sudah on the right track, namun kita harapkan dengan adanya era baru ini akan menjadikan jalan tol kita betul-betul modern dengan sistem yang terintegrasi secara elektronik dan transformasi digital,” ujar Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit.