POPULAR STORIES

ETLE Akan Tekan Penyebab Kecelakaan Di Jalan Raya

ETLE akan Tekan Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya

KabarOto.com - Kecelakaan di jalan raya tiap tahun terus meningkat. Ada banyak faktor yang menyebabkan kecelakaan di jalan raya, di antaranya adalah manusia, kendaraan dan alam. Dari ketiga faktor tersebut, manusia paling dominan menyebabkan kecelakaan, yatu sekitar 90%.

Hal tersebut diungkapkan oleh Aan Gandhi Mulia Pawarna, trainer director Global Defensive Driving Center (GDDC). Dia juga menyatakan, berkendara di di jalan raya Indonesia adalah tindakan paling berbahaya.

Kenapa, karena sudah 30 ribu orang tewas setiap tahun di jalan raya Indonesia. Para pengendara ini bisa menjadi penyebab, terlibat, dan korban kecelakaan.

Baca Juga: Pengembangan Tahap 3, Kamera ETLE Bakal Ditambah 60 Unit?

Mengendarai sepeda motor aktivitas paling berbahaya di Indonesia

"Saya berani bilang mengendarai sepeda motor adalah aktivitas paling berbahaya di Indonesia," terang Aan.
Dirinya menambahkan, pengendara motor harus memiliki keahlian, ini sebagai sebagai senjata pertahanan diri saat berkendara. "Jadi, pengendara motor juga harus memiliki senjata saat turun ke jalan raya,” terang dia.

Seperti diketahui, kecelakaan lalu lintas di Indonesia dari tahun ke tahun terus bertambah. Di Jabodetabek, pada 2019, kasus kecelakaan mencapai 8.877 insiden, dengan korban meninggal dunia 559 orang, dan luka-luka 8.318 orang. Hal itu dikatakan Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Metro Jaya Herman Ruswandi.

Untuk menyadarkan pengendara jalan raya, Polda Metro Jaya telah memasang Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), dengan memasang perangkat elektronik dan rekaman elektronik di beberapa ruas jalan di Jakarta.

Baca Juga: Tingkatkan Kesadaran Berkendara, Pemprov DKI Hibahkan Kamera ETLE Senilai Rp38,5 Miliar

Awalnya, ETLE hanya mendeteksi pelanggaran lampu merah dan pelanggaran marka jalan. Kini, ETLE sudah dapat mendeteksi juga pelanggaran batas kecepatan, tidak menggunakan sabuk pengaman dan menggunakan ponsel saat berkendara.