POPULAR STORIES

Hanya Butuh 20 Menit Untuk Isi Daya Mobil Listrik Ini Hingga Penuh

Hanya Butuh 20 Menit untuk Isi Daya Mobil Listrik Ini Hingga Penuh

KabarOto.com - Industri otomotif terus meluncurkan desain-desain menarik terkait kendaraan masa depan. Mobil listrik menjadi salah satu yang mencuri perhatian dan mulai diminati oleh masyarakat global.

Lucir Air pertama kali diperkenalkan konsepnya pada 2017 silam. Pada 2020, akhirnya sedan mewah ini meluncur sebagai kendaraan listrik. Kerennya, mobil ini juga dikatakan sebagai mobil listrik paling bertenaga dan efisien di dunia!

"Tujuan dari pendekatan pengembangan kendaraan listrik paling canggih di dunia ini untuk memberi manfaat manusia dengan transportasi tanpa emisi yang berkelanjutan. Selain itu, juga untuk menarik pelanggan baru ke dunia EV," ujar CEO dan CTO Lucid Motors Peter Rawlinson.

Baca Juga: Sedang Isi Daya, Mobil Listrik Ini Malah Meledak

Efisiensi Lucid Air tentunya terlihat dari seberapa banyak konsumsi daya yang dikeluarkan saat digunakan. Tak hanya itu, karena ini mobil listrik tentunya ada waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya, seberapa cepat sih?

Lucid Air menggunakan paket baterai 113 kWh yang mampu memberi tenaga untuk menempuh 482 km, tentunya kalau daya baterainya sudah terisi penuh.

Kalau daya sudah habis, si pengguna tak perlu menunggu lama hingga berjam-jam untuk mengisinya lagi hingga penuh. Dalam waktu satu menit, baterai akan terisi daya dengan kapasitas tempuh 32 km. Nah jika diakumulasikan, untuk mengisi daya hingga penuh 100% yaitu 482 km, waktu yang dibutuhkan hanya 15-20 menit saja!

Mengisi daya secepat itu bisa dilakukan apabila pengisiannya tersambung dengan DC fast charger.

Baca Juga: Mobil Listrik Malaysia, Mirip Honda Jazz

Soal tenaga sedan listrik ini mampu menyemburkan tenaga 1.080 dk dari motor gandanya, dan mampu melesat dalam waktu 9,9 detik untuk menempuh sekitar 400 m.

Tak hanya bertenaga dan efisien, dalam hal keselamatan Lucid Air juga sudah dilengkapi sejumlah teknologi. Pada satu unit mobil sudah teraplikasi 32 sensor yang dipasang dengan standar LIDAR, serta dipadukan dengan pemetaan HD geografis.

Pemetaan tersebut dilakukan untuk membantu kendaraan membaca skenario atau peristiwa yang memungkinkan terjadi di sekitarnya. Bahkan, teknologinya sudah disesuaikan dengan level 2 dan 3 pengembangan otonom.