POPULAR STORIES

Ini Regulasi Baru WSBK Dan WSSP 2022

Ini Regulasi Baru WSBK dan WSSP 2022 Sumber Foto : WSBK

KabarOto.com – Usai musim 2021 sukses digelar, kini ada regulasi baru untuk ajang World Superbike (WSBK), World Supersport (WSSP), dan WSSP300 yang telah diresmikan oleh Komisi Superbike.

WSBK 2021 sudah tuntas beberapa akhir pekan lalu di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, Indonesia. Tetapi, persiapan untuk menghadapi musim 2022 sudah dilakukan. Hal itu terlihat dari sederet aturan baru yang sudah dikeluarkan oleh Komisi Superbike.

Baca juga: Minoru Morimoto: Kemenangan Toprak Di Sirkuit Mandalika Membuat Bangga

Dalam pertemuan yang digelar pada 12 November lalu, disepakati oleh beberapa pihak seperti Gregorio Lavilla (Direktur Ekesekutif WSBK), Jorge Viegas (Presiden FIM), Scott Smart (Direktur Teknis WSBK FIM), dan Dominique Hebrard (Manajemen Sport CTI FIM). Selain itu, ada wakil dari pabrikan seperti Andrea Dosoli (Yamaha), Paolo Marchetti (Kawasaki), Gigi Dall'Igna dan Marco Zambenedetti (Ducati), Marc Bongers (BMW) dan Brian Gillen (MV Agusta).

Dari hasil rapat tersebut, ada sejumlah regulasi sport yang diterapkan mulai musim 2022. Aturan ini akan dipakai beragam, mulai dari WSBK, WSSP dan WSSP300.

Airbag jadi perlengkapan standar

Peggunaan sistem Airbag akan menjadi hal yang wajib untuk semua kelas. Hal ini bertujuan untuk mengurangi cedera yang diderita rider saat kecelakaan.

Batasan usia dan jumlah peserta setiap balapan

Kini usia minimum untuk pembalap WSSP300 dinaikan dari 15 menjadi 16 tahun. Hal ini bertujuan agar pembalap bisa lebih matang dan berpengalaman. Tidak hanya itu, jumlah maksimum peserta WSSP300 dan WSSP akan dibatasi hanya 30 pembalap yang resmi dikontrak termasuk dua wildcard.

Baca juga: Fitur Balap Canggih Hyundai N Sebagai Safety Car WSBK Mandalika

Helm akan dianalisis seusai terjadi kecelakaan

Pengujian teknis akan dilakukan oleh para ahli usai terjadi kecelakaan. Bila perlu, helm tidak bisa dipakai dengan pencatatan informasik yang sesuai serta untuk memfasilitasi sertifikasi FIM. Nantinya, helm semua rider akan dibawa ke pusat medis untuk pemeriksaan lebih lanjut dari pihak medis atau CMO untuk dikontrol oleh direktu teknis sebelum dikembalikan.

Jika terjadi trauma kepala termasuk gegar otak, pihak komisi Superbike akan memfasilitasi pengembangan lebih lanjut program FRHP dan memungkinkan pengembangan standar FIM FRHPhe-02 berikutnya untuk helm tahun 2025.

Helm akan dikirim ke laboratorium FIM di Universitas Zaragosa untuk pemeriksaan ahli dan analisis non-destruktif. Pabrikan helm juga diizinkan untuk menghadiri fasilitas ini. Usai diperiksa, helm dapat dikembalikan ke pengendara, tim atau pabrikan.

Pengurangan ban di kelas WSBK

Jumlah ban maksimum yang digunakan per akhir pekan di kelas WSBK akan dikurangi dari 24 kini menjadi 21 saja. Pihak penyelenggara akan mendiskusikan hal ini lebih lanjut.

Baca juga: Jadwal Sementara WSBK 2022, Sirkuit Mandalika Jadi Tuan Rumah Lagi

Supersport Generasi baru

Ubahan aturan teknis untuk kelas WSSP kini telah disetujui. Filosofi yang dipakai untuk aturan baru ini untuk mengincar keseimbangan yang lebih baik dari sisi kapasitas mesin, tenaga, dan rasio bobot.

Caranya dengan memberikan kemudahan mesin-mesin baru untuk berpartisipasi di WSSP. Saat ini, hanya motor-motor bermesin 600 cc 4 silinder, 675 cc 3 silinder, dan 750 cc dua silinder yang bisa turun. Dalam beberapa tahun terakhir, Kawasaki ZX-6R dan Yamaha R6 saja yang mendominasi.

Ducati Panigale V2 akan hadir di kelas WSSP

Oleh karena itu, aturan-aturan baru dimasukan agar mesin-mesin berkapasitas ‘middleweight’ seperti Ducati Panigale V2, Triumph Street Triple 765 RS, dan MV Agusta 800 F3 RR bisa ikut bersaing di WSSP.

Waktu maksimum untuk lolos balap

Untuk lolos ke balapan, para pembalap kini harus mencapai waktu maksimum 105% yang sebelumnya 107% dari pembalap tercepat di kelasnya.

Transponder khusus untuk semua pembalap WSSP dan WSSP300

Untuk mengirimkan informasi penting kepada para rider melalui dasbor motor. Transponder khusus akan dipasang di setiap motor kelas WSSP dan WSSP300. Perangkat ini sudah dipakai di kelas WSBK dan seluruh kategori di Kejuaraan Dunia Grand Prix Balap Motor seperti MotoGP, Moto2, dan Moto3.

Kelas WSSP300