POPULAR STORIES

Insentif Kendaraan Listrik Di Tiongkok Mencapai Rp 150 Juta

Insentif Kendaraan Listrik di Tiongkok Mencapai Rp 150 Juta Wuling Air ev (Foto: KabarOto)

KabarOto.com - Melihat perkembangan kendaraan listrik di dunia, berberapa negara mendorong penggunaan mobil dan motor ramah lingkungan tersebut. Salah satu cara yang dilakukan adalah memberikan insentif bagi konsumen.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif menyebut, ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) diaharapkan mampu mengurangi penggunaan BBM, menghemat devisa serta menurunkan emisi CO2.

Baca Juga : Wuling Motors Tandatangani Investasi Proyek Kendaraan Listrik

"Kebijakan pengembangan ekosistem tersebut dilakukan melalui pendekatan peningkatan daya saing dan hilirisasi sumber daya alam juga dengan membuka peluang Investasi kendaraan listrik, sekaligus perluasan kesempatan kerja di seluruh mata rantai industrinya,” kata Febri Hendri.

Selainn itu, pengembangan ekosistem kendaraan listrik diharapkan mampu memenuhi target yag telah ditetapkan yakni produksi kendaraan listrik sebesar 30% dari populasi pada 2030.

Febri menjelaskan, percepatan pembentukan ekosistem melalui pemberian insentif membuat Indonesia tidak kalah saing dengan negara lain, sehingga menarik produsen kendaraan listrik.

Sebagai contoh, Pemerintah Tiongkok memberikan insentif setara Rp 150 juta untuk mobil listrik, sedangkan India memberikan insentif setara Rp 28 juta untuk mobil listrik dan Rp 4,2 juta untuk motor listrik.

Baca Juga : Dapat Subsidi Rp 7 Juta, Berikut Daftar 14 Model Motor Listrik

Kemudian, negara yang menjadi kompetitor Indonesia, yaitu Thailand juga memberikan insentif setara Rp 63 juta untuk mobil listrik dan Rp 7,6 juta khusus motor listrik. Adapun Insentif serupa juga dilakukan oleh Negara Amerika dan Eropa.

"Bapak Presiden berpesan, untuk menarik investasi kendaraan listrik, insentif seperti yang diberikan oleh negara pesaing harus juga dapat diberikan oleh Indonesia. Era Kendaraan Listrik merupakan keniscayaan yang harus dipersiapkan dengan maksimal, agar penggunaannya bisa berjalan cepat," pungkas Febri Hendri.