POPULAR STORIES

Jenis Lampu Belakang Ini Laris Dipakai Supercar

Jenis Lampu Belakang Ini Laris Dipakai Supercar

KabarOto.com – Dunia otomotif memang menarik, dan terbilang cukup unik. Sebab ternyata setiap komponen dari suatu kendaraan bisa dipindah ke kendaraan lain, tidak hanya dari satu merek, melainkan beda merek, atau bahkan beda kasta sekalipun.

Yang dimaksud beda kasta di sini ialah dari harga dan jenis mobilnya. Misalnya saja supercar, pasti setiap orang memandang bahwa ini merupakan mobil mewah, dengan harga fantastis berbalut bahan premium setiap sisinya.

Tapi apa benar begitu? Sepertinya tidak juga, sob! Sebab ternyata tidak melulu sebuah pabrikan supercar memproduksi sendiri part pada mobil tersebut. Namun menggunakan produk dari brand lain atau merek lainnya.

Baca Juga : Ini Beberapa Ide Unik Honda Pada Mobil Jaman Dulu

Hal tersebut bisa kita temui pada lampu keluaran Hella 4169 Series, yang beberapa kali digunakan oleh pabrikan supercar, dan kendaraan lainnya seperti bus, city car, atau bahkan mesin pertanian.

Coba perhatikan bagian 3 buah lampu belakangnya deh Sob.

Baca Juga : Enkei RPF1 Vs Rays TE37, Selera Berbicara!

Lampu ini memang dijual sebagai lampu universal oleh Hella sebagai lampu belakang. Modelnya terbilang cukup sederhana, hanya bulat dengan satu sisi berbentuk segitiga. Tidak ada fitur canggih apapun disematkan pada lampu tersebut, penerangan juga menggunakan bohlam halogen atau bisa ganti LED.

Namun menarik, lampu ini banyak digunakan mobil sport mewah berharga fantastis, loh. Sebut saja Lamborghini Diablo, McLaren F1 GTR, Saleem S7, Factory Five, bahkan Ferrari. Tapi lampu ini juga sering ditemui terpasang pada beberapa city car, bus angkutan, serta alat pertanian. Wah agak sedikit kesal yah yang punya supercar, sudah beli mahal tapi lampunya sama dengan bus, ataukah busnya terlalu mewah?

Hella 4169 Series ini punya beberapa macam warna, seperti mika bening full, mika bening dan amber, full merah, merah kombinasi amber, amber kombinasi putih, dan sebagainya total 9 kombinasi. Harganya juga tidak terlalu mahal kok, sekitar US$ 26 atau setara Rp 370 ribu-an per buahnya.