POPULAR STORIES

Kemenperin: Industri Otomotif Nasional Membaik Meski Masih Dihajar Covid-19

Kemenperin: Industri Otomotif Nasional Membaik Meski Masih Dihajar Covid-19

KabarOto.com - Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Putu Juli Ardika bilang, industri otomotif nasional dinilai masih tetap baik di masa pandemik Covid-19 dilihat dari volume penjualan, pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan dan masih tingginya kapasitas produksi.

Menurut data yang dihimpun Kemenperin pada 2019, produksi kendaraan roda empat mencapai 1,28 juta unit kendaraan (setara 13,17 miliar dolar AS) atau turun 4,2 persen dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Setelah Tutup Selama PSBB, Pabrik Daihatsu Akan Penuhi Kebutuhan Ekspor

Namun demikian, kinerja ekspor kendaraan bermotor tahun 2019 baik dalam bentuk CBU maupun CKD mengalami peningkatan cukup signifikan dari tahun sebelumnya yaitu untuk ekspor CBU sebanyak 332 ribu unit meningkat 25,7 persen dari tahun sebelumnya dan ekspor CKD sebanyak 511 ribu set atau meningkat 52,3 persen dari tahun sebelumnya.

Penjualan kendaraan bermotor (KBM) roda empat atau lebih pada 2019 masih didominasi jenis kendaraan multifungsi (MPV) di bawah 1.500 cc sebanyak 442 ribu unit atau menyumbang sekitar 43 persen dari total penjualan nasional, dan jenis kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) di bawah 1.200 cc sebanyak 217 ribu unit atau menyumbang sekitar 21 persen dari total penjualan nasional.

Putu mengungkapkan, saat ini Indonesia memiliki 22 perusahaan industri KBM roda 4 atau lebih yang memiliki fasilitas perakitan dan atau manufaktur di dalam negeri dengan kapasitas produksi sekitar 2,2 juta unit per tahun, dan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 75 ribu orang, serta tenaga kerja tidak langsung sebanyak 1,5 juta orang.

Baca juga: Pemerintah Dan Industri Modifikasi Makin Mantap Bergandengan

Saat ini ada sekitar 1.550 perusahaan industri bahan baku dan komponen otomotif dalam negeri, yang terdiri atas 550 perusahaan industri tier 1, dan 1.000 perusahaan industri merupakan tier 2 dan 3.

Dari jumlah tersebut, 237 perusahaan industri tergabung dalam GIAMM (Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor) dan 128 perusahaan industri tergabung dalam PIKKO (Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif).