KabarOto.com - Konversi sepeda motor dari bensin ke listrik yang sudah diterapkan Pemerintah tahun ini, dinilai dapat mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) sampai 20 ribu kilo liter (KL). Namun, harus mencapai 50.000 unit motor sampai tahun 2023 sudah terkonversi.
Hal itu dikatakan Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM. Menurutnya, insentif Rp 7 juta per unit disalurkan secara bertahap, dalam dua periode, 2023 dan 2024.
Baca Juga: Ada Insentif Rp 7 Juta, Berikut Tahapan Konversi Motor Listrik Di Bengkel Tersertifikasi
"Bantuan pemerintah yang diberikan sebesar Rp 7 juta per unit motor dikonversi, kira-kira ekuivalen separuh dari biaya konversi untuk tahun ini," terang Dadan secara virtual belum lama ini. Pihaknya berharap, tahun depan sejalan dengan perkembangan, dari sisi pabrikan penyedia komponen biaya total dari konversi ini bisa diturunkan.
Program konversi juga akan memberikan dampak positif, pada peningkatan konsumsi listrik sebesar 15 GWh, penurunan emisi 30.000 ton, dan pengurangan impor BBM 20.000 Kiloliter. "Menghemat devisa negara 10 juta dolar AS," tambah Dadan.
Pemerintah berharap, program konversi ini dapat bermanfaat dan dirasakan oleh semua masyarakat, pemilik sepeda motor. Regulasi mengenai penyaluran insentif konversi motor listrik tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 3 Tahun 2023 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah dalam Program Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.
Aturan itu mengatur program insentif yang menyasar motor berkapasitas mesin 110 cc sampai 150 cc. Regulasi dapat juga mengatur ongkos konversi yang ditetapkan paling tinggi, Rp 17 juta untuk sepeda motor bermesin 110 cc sampai 150 cc.
Baca Juga: Tak Sembarangan Konversi Motor Listrik, Ada Beberapa Aturan Yang Harus Diikuti
Dadan mengingatkan kepada masyarakat yang ingin melakukan konversi kendaraan BBM-nya menjadi motor listrik, dapat mengunjungi platform digital yang sudah dibangun oleh Kementerian ESDM. Sehingga masyarakat pemilik motor yang ingin melakukan konversi tak perlu datang langsung ke bengkel.
