KabarOto.com - Anda punya motor yang masa garansi pabrikan sudah habis, dan ingin mengubahnya menjadi motor listrik? Biaya konversinya Rp 17 juta, Pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 7 juta, sehingga konsumen hanya membayar Rp 10 juta. Lalu komponen apa saja yang diganti?
Kepala Balai Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan dan EBTKE Kementerian ESDM, Senda Hurmuzan Kanam memaparkan, biaya tersebut sudah termasuk penggantian seluruh komponen seperti motor penggerak, ECU, baterai, braket, charging, dan beberapa komponen utama lain.
Baca Juga: Kementerian ESDM Paparkan Manfaat Konversi Motor Listrik
Baterai yang digunakan dalah lithium-ion berdaya 1,5 kWh 72 volt. Dalam kondisi penuh, bisa dapat menempuh jarak maksimal 50 km, tenaga maksimal 2,6 dk. Pengecasan di rumah menggunakan daya listrik minimal 1.300 watt. Biaya itu sudah termasuk biaya pemasangan, uji tipe di Kementerian Perhubungan, dan pengurusan surat-surat seperti STNK, dan BPKB.
Mesin motor konvensional nantinya akan dicopot, nantinya dilebur tidak bisa dibawa pulang oleh pemilik. Halitu dijelaskan oleh Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM, Agus Tjahajana.
Menurut dia, ada industri kecil menengah yang mengambilnya, akan dilebur untuk dijadikan beberapa komponen. "Mesin sudah di susun juknisnya, akan dilebur sesuai dengan ketentuan. Dan leburan mesin dari bahan besi, alumunium, atau baja itu akan dimanfaatkan untuk membentuk part lain," terang Agus, di Jakarta Selatan, Rabu (08/06/2023).
Jenis motor bensin yang bisa dikonversi adalah Honda Vario 110 CC, 125 CC dan 150 cc, Honda Beat, Honda Scoopy dan Yamaha Fino.
Baca Juga: Elders Garage Siap Berbagi Ilmu Konversi Motor Listrik
Kemudian motor non matik Honda Supra X 125, Honda Blade, Honda Revo, Vega R dan ZR, Jupiter MX, Shogun 125 dan Honda Win 110 cc.
