POPULAR STORIES

Michelin Duduki Peringkat Pertama Kelola Karet Alam

Michelin Duduki Peringkat Pertama Kelola Karet Alam Michelin

KabarOto.com - Michelin menduduki peringkat satu dalam penilaian pengelolaan sektor karet alam tahun 2021 yang dilakukan oleh SPOTT, sebuah platform yang melakukan penilaian atas transparansi pengelolaan lingkungan, sosial dan tata kelola penggunaan karet alam.

Penilaian yang dilakukan meliputi kebijakan dan komitmen perusahaan terhadap lingkungan, isu-isu sosial dan tata kelola perusahaan (LST). SPOTT atau Sustainability Policy Transparency Toolkit adalah kerangka penilaian yang dikembangkan oleh badan amal konservasi internasional, ZSL (Zoological Society of London).

Baca juga: Michelin Pilot Sport 5 Ban untuk Pencinta Kecepatan

“Michelin akan terus memastikan tata kelola karet alam yang berkelanjutan pada setiap rantai pasokan serta melibatkan para petani karet melalui kegiatan-kegiatan pengembangan kapasitas untuk meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan,” ujar Presiden Direktur Michelin Indonesia, Steven Vette.

Salah satu inisiatif yang telah dijalankan Michelin adalah proyek Cascade yang melibatkan 1.000 petani karet skala kecil di Indonesia. Kemajuan inisiatif ini dilaporkan dalam Peta Jalan Alam Berkelanjutan yang menampung informasi tentang operasi karet alam Michelin.

Baca juga: Michelin Kurangi Pilihan Ban MotoGP Agar Lebih Ramah Lingkungan

Penilaian SPOTT terbaru, yang diterbitkan di bulan Maret 2022, menilai 30 perusahaan karet alam, termasuk produsen ban dan produsen karet alam terbesar di dunia. Skor rata-rata industri berada pada level 39,3%, sedangkan Michelin klaimnya mengungguli perusahaan lain dengan skor tertinggi mencapai 81,8%.

“ZSL meminta perusahaan untuk secara teratur mengungkapkan informasi terkait LST secara jelas dan akurat di situs web mereka guna mendorong pemasok untuk mengikuti polanya. Pelaporan yang transparan terhadap seluruh rantai pasokan memungkinkan melacak kemajuan upaya menuju produksi karet alam yang berkesinambungan,” kata Sam Ginger selaku analis utama ZSL dalam studi tersebut.