POPULAR STORIES

Penjualan Mobil Listrik Hyundai Di RI Naik Lima Kali Lipat

Penjualan Mobil Listrik Hyundai di RI Naik Lima Kali Lipat Hyundai Ioniq

KabarOto.com - Masyarakat Indonesia mulai tertarik dengan mobil listrik. Selain ramah lingkungan, mobil ini juga diklaim sangat ekonomis, tak perlu mengisi bahan bakar minyak dan mengganti oli mesin.

Hyundai Motors Indonesia (HMID) menjadi pabrikan yang membawa mobil listrik Kona dan Ioniq. Penjualan mobil listrik asal Korea Selatan itu tahun 2021 ini cukup laris, naik drastis.

Baca Juga: Bakal Dirakit Lokal, Ini Bocoran Hyundai Creta Yang Akan Mengaspal Di Indonesia

Sejak diperkenalkan akhir tahun 2020 lalu, total Hyundai sudah mengirimkan 600 unit ke konsumen. “Tahun lalu, penjualan retail (mobil listrik) kami 106 unit. Tahun ini, hingga sekarang, penjualan retailnya sudah 500 unit lebih. tumbuhnya lima kali lipat,” jelas Makmur, Chief Operating Officer HMID belum lama ini.

Charging station untuk kendaraan listrik Hyundai

Hyundai pun sudah hampir merampungkan pembangunan pabriknya di kawasan Karawang, Jawa Barat. Pabrik tersebut disebut Makmur akan memproduksi mobil listrik baru yang akan dijual untuk pasar global.

Semua ini merupakan respons terhadap kebijakan pemerintah Indonesia untuk mendorong terbentuknya pasar maupun industri mobil listrik. “Kalau kita lihat, road map dari pemerintah sudah clear," terang makmur.

Makmur menyatakan, pada tahun 2030 mereka ingin sekian persen dari penjualan dan produksi mobil harus mobil listrik. "Kami sudah siapkan hal tersebut sejak tahun lalu,” tambah Makmur.

Selain persiapkan kendaraan, HMID juga sudah hadirkan charging station di diler-diler mereka seluruh Indonesia. Sehingga konsumen bisa lebih mudah mengisi daya baterainya.

Pada 16 Oktober 2021, pemerintah hadirkan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil mild hybrid, hybrid, plug-in hybrid (PHEV) serta mobil listrik murni.

Baca Juga: Sasar Konsumen Di Pusat Perbelanjaan, Hyundai Resmikan City Store Di Summarecon Mall Serpong

Insentif fiskal dan non-fiskal juga sudah diberikan oleh produen mobil listrik. Karena, tahun 2030 pemerintah targetkan 600 ribu unit mobil listrik diproduksi di dalam negeri.