POPULAR STORIES

Penting Nih! Agar Tak Salah Pilih, Yuk Kenali Kode Di Kemasan Oli

Penting Nih! Agar Tak Salah Pilih, yuk Kenali Kode di Kemasan Oli Ilustrasi pengisian oli (AI)

KabarOto.com - Sobat KabarOto mungkin terkadang merasa bingung, khususnya ketika akan membeli pelumas atau oli yang cocok untuk mesin kendaraan. Karena, di kemasan produk pelumas tersebut, kadang menyertakan kode-kode yang belum tentu dipahami.

Nah, kali ini KabarOto akan mengulas apa saja kode yang biasanya tertera di kemasan oli kendaraan. Peter Dionisius, Product Development PT Autochem Industri pemegang merek Prestone mengatakan, bahwa kode di kemasan tersebut merupakan penanda standarisasi oli.

Baca Juga: Castrol Luncurkan Pelumas GTX Ultraclean Khusus Mobil LCGC

"Standardisasi oli ada banyak yang mengeluarkan. Tapi yang umum dipakai untuk oli mesin kendaraan bermotor di Indonesia hanya SAE dan API," ujar Peter saat dihubungi KabarOto.

Lebih lanjut ia mengatakan, khusus sepeda motor, biasanya ada tambahan standarisasi dai JASO. "Untuk sepeda motor, ada standar JASO karena mayoritas sepeda motor di sini motor Jepang," tambah Peter. Yuk kita simak artinya:

1. SAE

SAE singkatan dari Society Of Automotive Engineers, sebuah badan yang mengeluarkan sertifikasi tingkat kekentalan oli, atau yang biasa disebut dengan Viscosity Grade. "Singkatnya, SAE untuk menunjukkan kekentalan oli," ucap Peter.

Kode SAE dan API pada kemasan oli

Dalam kemasan, petunjuk kekentalan oli umumnya diinformasikan dengan angka SAE. Semakin kecil angka indeks SAE, oli juga akan semakin cair. Sebaliknya, jika angka indeks SAE besar, oli akan semakin kental.

Sebagai contoh, pada kemasan oli tertulis SAE 10W – 40. Angka paling depan adalah tingkat kekentalan oli pada suhu dingin yang diikuti oleh huruf W (winter).

Sedangkan angka belakang (40), menunjukkan tingkat kekentalan oli ketika mesin dalam kondisi bekerja atau dalam suhu panas. Semakin besar angkanya, maka semakin kental oli pada kondisi dipakai.

2. API

API singkatan dari America Petroleum Institute, sebuah badan yang mengeluarkan sertifikasi oli. Ada dua sertifikasi yang dikeluarkan, yakni Kode Spark (S) untuk mesin bensin dan Kode C (Combustion) untuk mesin diesel.

"API menunjukkan aditif apa yang dipakai," tutur Peter. Biasanya, kode oli yang tertera pada mesin bensin adalah SA, SB, SC, SD, SE, dan SF. Sedangkan pada mesin diesel, kode yang mengikuti huruf C adalah CA, CB, CC, dan CD.

Kode-kode tersebut berpengaruh pada penggunaan oli mesin. Semakin tinggi huruf abjad kedua, berarti oli digunakan untuk mesin yang bekerja lebih berat. Selain itu, guna huruf pada abjad kedua juga menandakan kualitas oli.

Baca Juga: Galeri Foto BMW M4 Competition

Contohnya API SA dan API SD. API SD merupakan jenis oli yang lebih baru dan biasanya memiliki kualitas serta aditif lebih baik dibandingkan dengan API SA. Semakin baru oli, maka kode abjad akan semakin jauh.

Logo JASO pada kemasan oli

3. JASO

JASO merupakan singkatan dari Japan Automobile Standard Organization. Khusus oli motor JASO menerbitkan JASO MA2 dan MB. "MA2 menunjukkan oli yang didesain untuk motor dengan kopling basah. Sedangkan MB untuk motor dengan kopling kering," pungkas Peter.

Motor Jepang biasanya menggunakan kopling basah, sedang motor Eropa menggunakan sistem kopling kering yang artinya tidak terendam oli, sehingga kendaraan buatan Eropa cukup menganut sertifikasi API.