POPULAR STORIES

Regulasi Teknologi Winglet Pada Kompetisi MotoGP, Apakah Perlu Pengembangan?

Regulasi Teknologi Winglet pada Kompetisi MotoGP, Apakah Perlu Pengembangan? Ilustrasi winglet aerodinamika. (Foto: Cycle World)

KabarOto.com - Regulasi teknis MotoGP cukup terbuka terkait hal aerodinamika. Secara implementasi aerodinamika yang dikembangkan memang sangat dibatasi, namun ini semua bukan akhir melainkan baru awal dari pengembangan winglet aerodinamika tersebut.

Berbeda dengan Formula 1, di mana aerodinamika sangat penting, tetapi F1 memiliki keunggulan 30 tahun lebih maju daripada MotoGP, dengan nilai investasi yang telah menghabiskan miliaran euro.

1. Tantangan winglet aerodinamika pada sepeda motor MotoGP

Pembuatan aerodinamika pada sepeda motor tidaklah mudah. Untuk lebih memahaminya, kita bisa membandingkannya dengan mobil F1.

Mobil F1 hampir menawarkan profil angin yang sama baik dalam garis lurus maupun di tikungan, pusat gravitasi selalu berada di titik yang sama, dan secara dinamis lebih stabil daripada sepeda motor.

Ilustrasi fungsi winglet
Ilustrasi fungsi winglet. (Foto: Elevate)

Sedangkan pada sepeda motor MotoGP saat tikungan, pusat massa naik dan turun, yang mengubah pusat gravitasinya, tak lupa pengaruh ukuran fisik pembalap dan gaya berkendara mereka, apakah mereka merendahkan tubuh lebih atau kurang, sebagai contoh. Semua itu memiliki pengaruh besar dari segi aerodinamika.

Pada F1, produsen bekerja dengan model yang serupa, dengan helm pembalap satu-satunya pengecualian, yang konstruksi atau bentuknya dapat mengubah aerodinamika pada dua mobil yang sama.

Baca Juga: Winglet MotoGP Dinilai Memiliki Banyak Perubahan Bentuk, Ini Penjelasannya

2. Model winglet menyesuaikan pembalap MotoGP

Melansir Boxrepsol, di dunia MotoGP, produsen bekerja dengan model 3D lengkap dari setiap pembalap, karena aerodinamika yang dilakukan Aprilia, misalnya, untuk Aleix Espargaró, salah satu pembalap tertinggi pada kategorinya, berbeda dengan rekan setimnya Maverick Viñales, yang jauh lebih kecil secara fisik.

Ilustrasi winglet aerodinamika
Ilustrasi winglet aerodinamika. (Foto: Elevate)

Begitu juga pengaruh efek gaya berkendara yang harus ditanggung pembalap MotoGP, berbeda dengan F1 di mana mobil dan pembalap membentuk satu kesatuan. Ini berlaku untuk semua produsen, dan regulasi memungkinkan satu upgrade set aerodinamika per pembalap selama musim.

3. Tantangan penyesuaian bobot pengendara dengan fungsi winglet

Peningkatan bobot aerodinamika dalam evolusi teknis MotoGP adalah kenyataan yang tidak bisa diabaikan. Banyak pembalap mengeluhkan kesulitan untuk menyalip, meskipun seperti yang kita lihat berkali-kali selama balapan pertama musim ini, mereka sendiri berusaha membuktikan dengan beberapa momen yang spektakuler dan penuh perlawanan.

Ilustrasi winglet aerodinamika
Ilustrasi winglet aerodinamika. (Foto: Barbados Celtic Festival)

Hal ini juga benar bahwa para penggemar mungkin merindukan desain sepeda motor yang lebih menarik, tetapi semua ini adalah bagian dari evolusi, suatu evolusi yang diatur oleh para produsen sendiri.

Baca Juga: Demam Winglet Di Tes Pramusim MotoGP 2019

4. Masa depan winglet aerodinamika

Secara kesimpulan, penggunaan aerodinamika winglet memerlukan penyesuaian yang berbeda untuk tiap pembalap, riset yang dibutuhkan juga memerlukan kecermatan teknis agar disesuaikan dengan gaya berkendara pembalap tersebut.

Elemen ini tidak bisa disamaratakan seperti yang dilakukan oleh mobil F1 yang cenderung bisa seragam pada tiap pembalapnya. Karena antara mobil dan motor punya gaya gravitasi yang berbeda saat tikungan sehingga memengaruhi tekana angin yang didapat pada masing-masing kelas dan masing-masing pembalap.

Baca Juga: Pertama Kali Winglet Hadir Di MotoGP, Sempat Dicap Jelek

Temukan Berita Seputar MotoGP Lainnya dengan Mengunjungi: Otosport KabarOto