POPULAR STORIES

Semarang-Jakarta 436 Km, Pakai Mobil Listrik Neta V

Semarang-Jakarta 436 Km, Pakai Mobil Listrik Neta V Foto: KabarOto

KabarOto.com - Melanjutkan kesuksesan peluncuran Neta V di GIIAS 2023 lalu, KabarOto berkesempatan menjajal Neta V untuk membuktikan ketangguhannya, setelah sebelumnya melakukan eksplorasi di kota Semarang, Jawa Tengah, kemudian melalui uji coba perjalanan menuju kota Jakarta dengan jarak tempuh 436 km.

Untuk diketahui, Neta V menggendong motor listrik yang menggunakan baterai lithium berkapasitas 38,54 kWh, mampu menempuh jarak 380 km (NEDC). Motor listriknya sanggup menghasilkan tenaga maksimal sebesar 94 dk dan torsi 150 Nm. Berpenggerak roda depan dan menggendong transmisi otomatis.

Kembali pada uji coba perjalanan Neta V, memulai perjalanan pada pukul 09.00 WIB. Dengan keberangkatan dibagi 3 batch, kendaraan terdiri 7 unit dengan pembagian 3 unit pada batch pertama kemudian 2 unit masing-masing batch dua dan tiga. Pembagian ini dilakukan agar tidak ada penumpukan di SPKLU Rest Area yang ditentukan.

Baca juga: Test Drive Neta V, Tawarkan Ruang Kabin Lega

Melaju dengan kecepatan antara 60 kpj hingga 70 kpj

Rute perjalanan Semarang ke Jakarta bukan hanya sekadar perjalanan panjang melintasi jalan tol. Namun ini menjadi kesempatan KabarOto untuk merasakan langsung infrastruktur tol dalam negeri yang kini cukup memadai, termasuk ketersediaan SPKLU PLN pada setiap rest area.

Khususnya ketersediaan SPKLU dengan kemampuan fast charging hngga ultra fast charging, ini juga untuk mengetahui kemampuan memungkinkan pengisian daya baterai Neta V dari 30% hingga 80% dalam waktu singkat, hanya 30 menit. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi perjalanan, tetapi juga memudahkan pemilik kendaraan listrik saat melakukan perjalanan ke luar kota.

Perjalanan dengan Neta V, awalnya dipertahankan pada kecepatan 75 kpj dengan setting hembusan AC pada kecepatan 1 dan temperatur 23 derajat. Tetapi pada akhirnya kecepatan diturunkan menjadi 60 kpj untuk membuat daya jelajah menjadi lebih jauh lagi.

Pengisian baterai di SPKLU PLN Rest Area KM 101B, dengan menggunakan pengisian ultra fast charging

Sebagai informasi performa Neta V, akselerasi 0-50 kpj ditempuh dalam waktu 3,9 detik, dengan kecepatan maksimal kendaraan ini adalah 100 kpj dengan mode berkendara Normal, sedangkan untuk mode mengemudi lebih agresif yakni Athletic sanggup menyentuh angka 126 kpj.

Selama perjalanan KabarOto menggunakan mode Normal, mengaktifkan cruise control untuk mengatur kecepatan kendaraan, dan mengaktifkan One Pedal untuk dapat menunjang sistem regenerative braking, setiap penggunaan pedal rem akan menghasilkan pengisian daya baterai. Tetapi fitur One Pedal ini tidak akan beroperasi ketika cruise control di aktifkan.

Baca juga: Neta Auto Indonesia Siap Hadirkan Model Baru Di 2024

Perjalanan dengan tol Trans Jawa, melintasi variasi topografi dan kondisi jalan yang dapat mencerminkan beragam situasi berkendara. Plus 3 orang berada dalam kabin kendaraan, serta muatan 2 koper, 1 tas ransel dan 2 kardus berisi oleh-oleh berada di bagasi yang memiliki kapasitas hingga 335 liter, daya angkut barang akan semakin lega ketika kursi baris kedua dilipat untuk menghasilkan ruang angkut menjadi 552 liter.

KabarOto menggunakan unit B Green, melakukan pengisian di rest area KM 101B

Kendaraan listrik yang dibanderol Rp 379 juta ini, dibekali dua airbag dan fitur keselamatan pasif, seperti rem ABS, EBD dan kontrol traksi. Ada juga fitur hill hold control, pemantau tekanan ban dan cruise control.

KabarOto mengendarai Neta V berwarna hijau dengan sticker unit B pada kaca depan, melakukan pengisian baterai di rest area KM 101B. Awalnya kami akan memaksakan untuk melaju hingga rest area KM 62B, namun karena baterai tinggal 20% membuat kami ragu untuk memaksakan jalan terus.

Pengecasan selama kurang lebih 20 menit dari 20% hingga 70%, menghabiskan 23 kWh dengan biaya Rp 63.093. Kami putuskan cukup 70%, karena daya jelajahnya menjadi 300 km-an sudah cukup, karena sisa perjalanan hingga diler Neta Arista di Tebet, Jakarta Selatan, adalah 110 km.

Melanjutkan perjalanan dengan kecepatan 65 kpj, hingga akhirnya tiba di tempat tujuan pada malam hari dan mengintip konsumsi listriknya adalah 9,3 kWh/100 km. Peserta lain ada yang mencetak hingga 8,3 kWh/100 km tetapi sepanjang perjalanan tidak menggunakan AC dan kecepatan adalah 60 kpj. Serta tidak melakukan pengisian baterai, langsung menuju tujuan akhir dari Semarang.

Kabayangkan, dari Semarang ke Jakarta ibarat modal beli bahan bakar hanya Rp 63 ribuan bandingkan dengan pembelian bahan bakar bensin untuk perjalanan tersebut.