POPULAR STORIES

Tips Aman Membeli Mobil Dengan Cara Kredit

Tips Aman Membeli Mobil dengan Cara Kredit Foto: Istimewa

Lebih besar pasak daripada tiang. Satu pepatah yang mengartikan lebih besar pengeluaran ketimbang pemasukan. Pun begitu arti dari pepatah ini di masa sekarang toh, masih mudah ditemukan. Banyak orang masih memakai pepatah tersebut karena berbagai alasan. Salah satunya adalah karena ingin meningkatkan gengsi atau status sosial di muka umum.

Mereka berusaha untuk mendapatkan sebuah barang yang dianggap bisa mewujudkan hal tersebut. Meski pun sebenarnya mereka belum punya kesanggupan atau kestabilan ekonomi untuk memperolehnya.

Satu contoh mudahnya adalah keinginan untuk memiliki mobil. Apalagi tren sekarang ada kecenderungan penilaian seseorang yang punya mobil bisa diartikan sudah punya kualitas ekonomi yang lebih baik.

“Secara fakta, ini banyak dijumpai, terutama di kota-kota besar. Tak sanggup beli tunai, mereka rela untuk mendapatkannya dengan cara kredit atau cicilan. Padahal sebenarnya belum jelas apa tujuan mereka untuk bela-belain mendapatkan mobil,” ungkap Regional Manager MPM Finance, Betty Anjani, belum lama ini.

Pola konsumerisme ini, lanjut Betty, juga didukung dengan munculnya banyak mobil berkapasitas mesin kecil yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan (LCGC). Harganya pun relatif murah dan terkesan ringan jika diambil secara kredit.

“Kemunculan mobil LCGC harus kita akui membuat banyak orang lebih tergugah untuk bisa memiliki mobil. Apalagi harganya juga terbilang terjangkau. Tapi sayangnya, banyak yang memaksakan diri untuk mendapatkannya. Meski pun sebenarnya hal itu belum jadi kebutuhan utama mereka,” ungkapnya.

“Ingat, jangan sampai kebutuhan dikalahkan sama keinginan,” ucapnya lagi.

Untuk menghindari pola seperti ini, Betty pun coba memberikan tips kepada orang yang ingin mempunyai mobil agar terhindar dari masalah di kemudian hari. Apalagi jika mendapatkannya dengan cara kredit.

Pertama, katanya, selain memilih kendaraan sesuai kebutuhan, konsumen hendaknya juga memilih lembaga pembiayaan yang memiliki reputasi baik di bidangnya.

"Jangan salah pilih apalagi sampai jadi kasus penipuan," ujar Betty.

Kemampuan mencicil kendaraan juga harus diperhatikan. Idealnya, jumlah angsuran tidak lebih dari sepertiga dari penghasilan setelah dikurangi tagihan rutin tiap bulannya. Konsumen juga harus mempelajari isi perjanjian dengan perusahaan yang akan memberikan kredit. Sehingga bila terjadi masalah tidak ada pihak yang dirugikan.

Apabila konsumen ingin segera permohonan kredit dikabulkan, sebaiknya penuhi batas minimal syarat uang muka agar cicilan tidak memberatkan. Dokumen penunjang seperti KTP, alamat tempat tinggal juga harus jelas karena akan memudahkan petugas survei memberikan persetujuan kredit.

"Konsumen juga harus kooperatif kepada petugas survei," pungkasnya.