Cewek Pengendara Mobil Harus Tahu Dua Hal Ini
KabarOto.com - Untuk sebagian besar cewek, berbicara mengenai mobil apalagi pada bagian permesinan, terkadang jadi hal yang sangat sulit dipahami. Ada dua hal penting yang harus atau wajib banget buat cewek-cewek ketahui tentang kondisi mobil mereka stabil atau tidak.
Walaupun jaman sudah semakin canggih bisa telepon sana telepon sini, tapi kalau ternyata itu hanya permasalahan yang bisa diselesaikan sendiri akan lebih enak dan simple, dong? Nah, air radiator dan oli termasuk hal yang wajib banget kamu tahu.
Baca Juga: Rotasi Ban Mobil Penting Loh.. Ini Penjelasannya
Untuk yang awam pasti sering bertanya-tanya, sebenarnya air radiator dan oli itu apa sih? Fungsi mereka di mobil itu sebagai apa? Terus kalau tidak ada mereka memangnya apa yang akan terjadi dengan mobil?
Yuk, kita kupas satu persatu supaya cewek-cewek lebih mengenal kendaraannya lebih baik.
Cek Radiator
Sebelum lebih jauh, perkenalan dulu dengan air radiator yang letaknya ada di kap mobil depan, bersama dengan mesin lainnya termasuk oli. Fungsi dari radiator itu sendiri untuk pendingin mesin. Biasanya diisi dengan air biasa atau radiator coolant.
Menurut Intan, Manajer dari dr Mobil, “Kalau di kita lebih menyarankan dengan air coolant daripada air biasa ya. Kita lihatnya dari kadar, nah kadar air biasa itu 0 dan itu buruk untuk mesin mobil karena bisa lebih cepat bikin berkarat, terus mampet. Makanya sering tiba-tiba mobil mogok di tengah jalan atau overheat.”
Akibat air radiator yang menyumbat atau habis, bisa membuat AC panas dan overheat atau mogok. Untuk pengecekan pribadi jika kendaraan digunakan sehari-hari, bisa dicek secara berkala setiap sebulan sekali.
Baca Juga: Evolusi Mesin V8, Dari Produksi Masal Hingga Ke Balap
Kadar air coolant yang bagus untuk mobil yaitu di angka 30 dan 50, untuk penggunaannya memakai kadar 30 sudah dirasa cukup. Merek dan warna dari air coolant memang banyak dan membuat semakin bingung dalam memilih, tapi balik lagi yang dilihat adalah kadar dari air coolant-nya.
Cara pengisiannya sendiri, air coolant jangan sampai terlalu penuh yaitu sebatas pada batas maksimumnya saja. Kalau air radiator berkurang sangat drastis dalam satu hari atau satu minggu, hal ini merupakan indikasi kebocoran, dan harus segera dibawa ke bengkel.
Disarankan untuk setiap setahun sekali melakukan pengurasan dan pembersihan agar tidak menyumbat.
Cek Oli Mesin
Beralih ke oli, mungkin beberapa cewek yang sering bawa mobil untuk servis sendiri ke bengkel sudah tidak asing lagi dengan metode ganti oli yang tertulis di buku servis mobil. Umumnya oli harus diganti setiap sekian ribu kilometer atau setelah sekian bulan, tergantung yang mana dulu yang dicapai.
Oli sendiri memiliki fungsi yang macam-macam, salah satunya seperti sebagai pelumas atau pelicin supaya gesekan yang terjadi pada bagian dalam mesin dapat berjalan baik.
Untuk mengecek apakah olinya masih cukup atau tidak dapat dilihat pada bagian yang namanya dipstick oli, untuk posisinya tergantung jenis mobilnya, kemudian setelah dibuka ada tanda yang menunjukkan titik maksimum oli.
Intan mengatakan, “Untuk jangka waktu ganti oli tergantung jenis oli mesin karena ada beberapa jenis oli mesin yang untuk jangka 5.000 km ada juga yang 10.000 km. Tapi kita saran untuk oli mesin yang 5.000 km, jangan sampai 5.000 km baru diganti. Usahakan dekitar 4.000 km udah diganti olinya. Soalnya namanya di jalanan, walaupun macet kan, itu mesin tetap running terus itu juga harus dihitung perkiraannya.”
Mobil tua dan mobil dengan kilometer tinggi disarankan menggunakan SAE 10W40 yang teksturnya lebih kental, sedangkan untuk mobil keluaran baru kisaran keluaran tahun 2010 dengan bahan bakar bensin, disarankan pakai SAE 5W30 yang teksturnya lebih cair.
Baca Juga: Moty's Kembali Masuk Indonesia, Hadirkan Oli Racing Mobil Dan Motor
Sedang untuk mobil diesel bisa menggunakan 5W40. Berbeda dengan air radiator, oli tidak berkurang, tapi membutuhkan pengurasan. Jika dicek pribadi terjadi pengurangan maka penguapannya kurang bagus atau kurang cocok pada mesin.
Apabila oli tidak cocok atau tidak bagus akan mempengaruhi performa mobil yang akan berkurang, seperti tarikannya lebih berat dan kalau dicek dari dipstick, akan terdapat gumpalan atau bagian yang kental.
Nah, ternyata gampang kan cara cek dan penanganannya, jadi bisa mulai rajin untuk cek berkala sendiri deh.
Baca Original Artikel