First Impresion Gelora, Mobil Komersial Buatan DFSK
hKabarOto.com - DFSK selaku pabrikan mobil asal Tiongkok yang memiliki pabrik di Cikande, Banten, memperkenalkan kendaraan niaganya yang diberi nama Gelora. DFSK Gelora hadir dalam dua tipe yaitu dengan menggunakan bahan bakar (gasoline) dan juga listrik. Untuk gasoline ada dua tipe yaitu blind van untuk mengangkut barang dan minibus angkutan penumpang.
Baca Juga: Ini Strategi DFSK Hadapi Persaingan Di Segmen SUV

KabarOto pun berkesempatan untuk menjajal kedua tipe mobil ini. Kali ini yang pertama adalah minibus. Dua kata yang saya gambarkan untuk bagian dalam mobil ini, cukup lega. Saya mencoba di depan tepatnya barisan kemudi. Saat meletakan tubuh di jok pengemudi, busanya tipis memberikan kenyamanan karena desain jok yang mengikuti kontur tubuh dengan posisi mengemudi standar.

Untuk tipe gasoline, tidak tidak ada head unit, masih menggunakan model biasa dengan fasilitas radio, koneksi SD card dan USB. Transmisinya menggunakan model manual dengan 5 percepatan. Untuk mengaktifkan penyejuk kabin (AC) masih menggunakan model putar, dengan dominasi warna hitam di dasbor.

Nah, yang menjadi keunggulan mobil ini adalah kabin belakang yang terdiri tiga baris tempat duduk. Di bagian paling belakang bisa digunakan untuk menyimpan barang-barang. Namun bisa difungsikan juga untuk penumpang, ketika kursi tidak dilipat.
Jumlah total tempat duduk belakang ada 4 baris bisa menampung 9 penumpang, plus satu kursi model lipat kecil untuk menambah total penumpangnya menjadi 11 orang.

Namun konsumen juga bisa memilih, bisa disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya 7 penumpang berarti hanya dua baris saja kursi yang ada di kabin belakang. Kalau dibuat 2 baris, sangat lega dan nyaman. Busa kursinya yang tidak terlalu tebal, namun cukup mengakomodir fungsinya sebagai tempat duduk penumpang, apalagi dibungkus dengan bahan kain yang lebut dan tidak panas.
Baca juga: Rp 17,4 Triliun Dibawa Toyota Ke Tiongkok Bikin Mobil Listrik

Mencoba DFSK Gelora Gasoline, saya memutari area kantor DFSK, hanya sekitar 100 meter saja. Berbelok ke kanan, ke kiri dan juga maju serta mundur. Persnelingnya agak keras, namun masih wajar. Pedal gas, rem serta koplingnya juga cukup untuk ukuran kaki orang dewasa.
Sistem kemudinya mengadopsi teknologi electric power steering. Saat parkir mundur cukup mudah, dilengkapi dengan sensor, parkir jadi cukup terbantu, namun harus berhati-hati karena dimensinya panjang dan lebar.

Setelah mencoba DFSK Gelora Gasoline, saya pun mencoba varian dengan mesin listrik. Dimensinya sama dengan mesin konvensional, namun di bagian kabin depan sudah dibekali dengan head unit 2 Din dengan layar 11 inci, sudah memiliki koneksi USB, radio, serta mampu memutar CD.
Transmisinya menggunakan model otomatis, dengan pengoperasian menggunakan tombol bulat yang mengingatkan akan sistem operasi transmisi pada sebuah mobil mewah lansiran Eropa. Dengan pilihan R, N, D dan E. Jika ingin melakukan pengecasan, port pengisian listriknya berada dimoncong depan. Tepat dibalik logo DFSK, yang tersemat di bagian gril.
Baca juga: Penghapusan BBN-KB Mobil Listrik Di Jakarta, Ini Sikap DFSK
Seperti kebanyakan atau umumnya mobil listrik, beroperasi dalam keheningan. Tidak ada suara khas mobil dengan bahan bakar, hanya suara motor listrik yang bekerja.
Mobil listrik ini langsung bisa jalan, ketika sudah dalam kondisi 'on' dan tinggal injak pedal gas saja. Tidak banyak berbeda dengan versi mesin konvensional, dimensi yang panjang sedikit menyulitkan melakukan manuver berbelok. Tetapi pengendaliannya cukup mudah.
Tinggal bagaimana mobil ini nanti akan dipasarkan, karena untuk mobil listrik sepertinya hanya kota-kota besar di Indonesia saja yang siap menyambutnya.
Baca Original Artikel