Test Drive BMW 740Li Pure Opulence - Kenyamanan Kasta Tertinggi Sedan Mewah Bavaria

Kipli Senin, 17 Agustus 2020

KabarOto.com - BMW Seri 7 sejak dahulu dikenal dengan kasta yang paling tinggi di silsilah keluarganya, tak heran, mulai dari dimensi dan fitur-fiturnya dibuat lebih mewah dan komplet dibandingkan seri 3 dan 5.

Predikat yang melekat pada BMW Seri 7 adalah mobil para petinggi. Selain karena fiturnya yang lengkap, memang harganya juga dibanderol paling tinggi diantara varian lainnya. KabarOto mencoba membuktikannya sendiri setelah bersama BMW 740Li Pure Opulence selama beberapa hari.

Seri 7 terbaru dari BMW Indonesia ini memang langsung terlihat menarik meski hanya sekilas mata memandang eksteriornya. Perhatian dipaksa tertuju pada kidney grille yang berdimensi besar, pelek alloy W-spoke style 646 yang menggunakan finishing high-gloss berukuran 20 inci dan warna glacier silver metallic.

BMW Indonesia mengeluarkan 2 tipe untuk mobil ini, selain tipe Pure Opulence yang KabarOto jajal, adapun tipe 730Li M Sport yang tampil lebih sporty dengan penggunaan M Sport package dan pelek light-alloy star-spoke 817 M berukuran 20 inci dengan finishing bi-colour.

Baca Juga: Test Drive MINI John Cooper Works Countryman 2020 - MINI Tercepat Saat Ini

Mulai beranjak ke kabin, beragam fitur siap menyambut pemilik sejak baru merapat ke pintu mobil. Ambience light langsung menyala menyambut pemilik bersamaan dengan layar infotaintment-nya.

Menjajal BMW Seri 7 haram hukumnya jika tak menduduki kursi bos alias bagian belakang sebelah kiri. Impresi awal saat memasuki kabin tersebut, karpet beludrunya saja sudah memenuhi syarat halus dan tebal untuk bisa disebut mobil mewah. Leg room dan head room terasa cukup lega bahkan bagi penumpang dengan tinggi badan 188cm.

Ragam fitur pun ditawarkan di bagian jok belakang seperti tablet yang tersedia di arm rest yang juga memiliki cup holder. Adapun kursi pemanas dan pendingin yang bisa diatur pada keempat joknya lewat tombol, begitu pula fitur pemijat yang bisa diatur tingkat kekuatannya pada kedua jok penumpang di belakang.

Makin terasa eksklusif ketika menekan tombol untuk melipat kursi penumpang depan, sandaran kaki akan terbuka dan posisi penumpang belakang bagian kiri makin rileks bersandar. Bagian door trim-nya pun tersedia semacam kantung kecil yang bisa ditekan menjadi semacam ashtray.

Baca Juga: Test Drive BMW 530i M Sport CKD - Serba Nyaman Dengan Paket M Sport

Penggunaan suspensi udara terbaru diklaim jadi sesuatu yang canggih oleh BMW di bagian kaki-kaki karena dikendalikan dengan modul terpisah untuk setiap roda, sehingga bobot kendaraan diharapkan tetap seimbang. Tinggi kendaraan dapat diatur secara manual, misalnya, dapat dinaikkan hingga 20 mm dengan satu sentuhan tombol, saat melintasi permukaan jalan bergelombang atau curam.

Fitur Reversing Assistant juga menjadi perlengkapan standar mobil ini. Jadi, saat keluar dari ruang parkir atau bermanuver di area sempit, sistem ini dapat memundurkan kendaraan hingga 50 meter dengan mengarahkannya di sepanjang garis yang sama persis dilalui saat bergerak maju.

Bowers & Wilkins Diamond Surround Sound System jadi piranti audio standar mobil ini, yang didukung 10-channel amplifier 1400 W, 16 speaker dengan diamond tweeter berteknologi spiral Nautilus, Kevlar dan Rohacell untuk menghasilkan suara jernih.

Kunci mobil yang disebut BMW Display Key juga lebih canggih. Selain bisa memantau kondisi dan status mobil, perangkat tersebut bisa membantu pemilik untuk mengontrol maju dan mundurnya mobil ketika terjebak tak cukup ruang untuk memasuki kabin mobil dari luar.

Baca Juga: Test Drive BMW I3S - 0% Emisi, 100% Akselerasi

Saat menjajal performa mobil ini, mesin berkapasitas 3.000 cc TwinPower Turbo nyaris tak terdengar untuk ukuran 6 silinder segaris, padahal kaca mobil juga tak menggunakan double glass untuk mereduksi suara dari luar.

Meski mesinnya mirip dengan generasi sebelumnya namun tenaga mobil ini lebih tinggi 16 dk di angka 340 dk ketimbang versi sebelumnya dengan torsi sebesar 450 Nm. Transmisi 8 percepatan Steptronic-nya pun tak perlu diragukan kehalusannya saat beroperasi. Sayang, bentuk dan visual strut bar yang bertengger di samping mesin kurang menonjolkan estetika karena lebih terkesan besi biasa yang dipipihkan untuk mobil dengan harga miliaran.

Berkendara di malam hari makin terasa pede berkat lampu utama yang menggunakan tipe adaptive dan laser headlight sehingga sinar akan mengikuti ke arah setir berbelok. Sayangnya, suspensi terlalu lembut saat dikendarai di mode Eco, mungkin jika ada speed bump atau 'polisi tidur' yang tinggi akan mentok ke sasis jika tak berjalan sangat pelan ketika melewatinya.

BMW Operationg System 7.0 juga memungkinkan pengguna BMW 740Li Pure Opulence ini bisa menggunakan kontrol gestur tangan dan iDrive Controller pada layar berdimensi 12,3 inci, hingga melalui voice command BMW Intelligent Personal Assistant. Canggih ya!

Jadi, para bos sudah tentukan pilihan dengan mobil seharga Rp 2,299 miliar (off-the-road) ini?

Spesifikasi

Mesin
Silinder/valve
6/4
Kapasitas
2.998 cc
Stroke/bore
94.6/82.0 mm
Tenaga
340 dk @ 5.500-6.500 rpm
Torsi
450 Nm @ 1.500-5.200 rpm
Rasio Kompresi : 1
11,0
Pelek dan Ban
Ban Depan
245/40 R20 99Y XL
Ban Belakang
275/35 R20 102Y XL
Ukuran dan Dimensi Pelek Depan
8.5 J x 20 inci, light-alloy
Ukuran dan Dimensi Pelek Belakang
10 J x 20 inci, light-alloy
Komsumsi Bahan Bakar (Klaim Pabrik)
Urban (l/100 km)
10,1 (9,90 kpl)
Extra-urban (l/100 km)
6,6 (15,5 kpl)
Kombinasi (l/100 km)
7,9 (12,65 kpl)
Kapasitas Tangki Bahan Bakar (liter)
78
Panjang (mm) 5.260
Lebar (mm) Termasuk spion 2.169
Tinggi (mm) 1.479
Sumbu Roda (mm) 3.210
Bobot (kg) 1.880
Kapasitas Bagasi (liter) 515

Bagikan

Baca Original Artikel