POPULAR STORIES

Adira Finance Yakin, Pembiayaan Otomotif Akan Tumbuh 20-30 Persen

Adira Finance yakin, Pembiayaan Otomotif akan Tumbuh 20-30 Persen

KabarOto.com - Dalam masa Pandemik Covid-19 perusahaan pembiayaan memberikan keringanan kebada debitur yang perekonomiannya terdampak. Salah satunya adalah Adira Finance. Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli menyatakan, sampai akhir 2020, mereka sudah memberikan restrukturisasi kepada 827.000 konsumen.

“Kami memahami bagaimana dampak ekonomi yang ditimbulkan pada seluruh lapisan masyarakat," terangnya dalam jumpa pers virtual, Jum'at kemarin (15/01).

Ini menurutnya, mempengaruhi kemampuan konsumen mereka dalam membayar angsuran. "Tahun 2020, kami sudah melakukan restrukturisasi kredit sebanyak 827 ribu konsumen dengan total mencapai Rp 18,9 triliun,” tambah Hafid.

Baca Juga: Cara Adira Finance Menarik Konsumen Ikuti Pameran Virtual Otomotif

Saat ini, menurut Hafid, sebagian besar dari pembiayaan yang sudah direstrukturisasi telah kembali normal. Pembiayaan yang masih berstatus restrukturisasi sekitar Rp 5 triliun.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan mulai berjalannya program vaksinasi, dia yakin pembiayaan untuk otomotif akan tumbuh 20-30% sepanjang tahun ini. “Target kita, tahun ini meningkat sebesar 20 - 30% dari tahun kemarin," terang Hafid.

Baca Juga: Beli Kendaraan Bermotor Bekas Dan Baru Di Adira Virtual Expo

Dia pun berharap, perekonomian, penjualan otomotif dan daya beli kembali tumbuh, meskipun belum sampai ke waktu sebelum Covid-19.

Hafid mengatakan, Adira Finance saat ini masih memiliki likuiditas yang memadai, untuk mencapai pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 20% hingga 30%. Dia pun tidak menyangkal, setiap tahun perusahaan tetap mengeluarkan obligasi, untuk memperkuat struktur likuiditas, agar target penyaluran pembiayaan maksimal.

Hafid juga menjelaskan jika setiap tahun, biasanya obligasi selalu ada karena itu bagian dari diversifikasi pembiayaan Adira Finance. Namun, untuk penerbitan obligasi tahun ini, dia belum bisa pastikan karena masih awal tahun.

"Kita belum lihat perkembangan pembiayaan seperti apa. Karena kalau pembiayaan tidak terlalu bagus tentunya pendanaan yang sekarang mencukupi," tutup Hafid.