POPULAR STORIES

Begini Cara Hitung Biaya Perawatan Mobil

Begini Cara Hitung Biaya Perawatan Mobil

KabarOto.com - Kepemilikan kendaraan seperti mobil, tentu harus punya perhitungan khusus agar arus kas bulanan Sobat KabarOto bisa diatur untuk perawatannya. Jika terganggu, otomatis aset lancar (tabungan, kas, dan setara kas) yang dimiliki terkuras tanpa diketahui.

Bagi sebagian orang, nilai depresiasi yang dimiliki mobil, membuat mereka berfikir bahwa hal itu tidak murah. Asuransi Lifepal juga menyarankan bahwa salah satu poin penting adalah adanya ketersediaan biaya operasional mobil beserta dana darurat.

Baca juga: Upgrade Tampilan Toyota Innova Jadi Venturer? Segini Biayanya

Dana darurat akan sangat dibutuhkan untuk melakukan penggantian suku cadang dan servis rutin ringan. Lantas berapakah jumlah dana darurat yang ideal untuk mobil Anda?

Gunakan metode seperti di bawah ini:

Seseorang membutuhkan dana darurat khusus untuk penggantian suku cadang mobilnya sebesar Rp 6,18 juta.

Apabila dalam suatu waktu ketersediaan dana tersebut berkurang sebesar Rp 500 ribu karena si pemilik harus ganti oli, filter oli, dan membayar jasa mekanik, maka nominal dana harus dikembalikan dalam jumlah awal. Hal itu disebabkan karena proses pergantian oli dalam setahun tentu lebih dari satu kali.

Beberapa hal yang termasuk ke dalam biaya lain-lain bisa mencakup ongkos jasa mekanik baik mekanik bengkel, mekanik panggil ke rumah, atau keperluan lain yang bersifat tidak diekspektasi dan berkaitan dengan kecelakaan.

"Sisihkan uang 1% atau maksimal 5% dari penghasilan bulanan ke rekening tersebut pengeluaran mobil untuk kebutuhan darurat," ujar Aulia Akbar CFP selaku Financial Educator dan periset Lifepal.

Baca Juga: Kapan Saat Yang Tepat Ganti Mobil Baru? Ini Penjelasannya

Biaya operasional merupakan biaya-biaya seputar penggunaan dan kepemilikan mobil yang juga harus dipersiapkan. Agar lebih mudah, pisahkan saja biaya operasional untuk bulanan dan juga tahunan dengan menggunakan bagan seperti di bawah ini:

Menurut ilustrasi di atas, dalam sebulan seorang pemilik mobil bisa saja mengeluarkan dana mereka sebesar Rp 800 ribu untuk pemakaian mobilnya. Semakin sering penggunaan mobil maka makin besar pula rata-rata pengeluaran operasional bulanan si pemilik mobil, begitupun sebaliknya.

Sementara itu pengeluaran tahunan mereka bisa mencapai Rp 8,4 juta karena premi asuransi mobil yang dimiliki dibayarkan per tahun. Asuransi mobil sejatinya juga bisa dibayarkan secara bulanan, jika memang pemilik lebih memilih fitur pembayaran dengan kartu kredit dan mengajukan metode cicilan.

Jika rata-rata pengeluaran bulanan pemilik mobil adalah Rp 800 ribu, maka jika setahun jumlahnya mencapai Rp 9,6 juta. Total pengeluaran operasional pemilik mobil tersebut dalam setahun pun bisa mencapai Rp 9,6 juta + Rp 8,4 juta = Rp 18 juta.

Baca juga: Begini Cara Mudah Merawat Pintu Geser Mobil

Buatlah rekening terpisah baru yang ditujukan khusus untuk biaya operasional serta tabungan dana darurat khusus mobil, "Tujuan dari adanya rekening baru adalah untuk agar pengeluaran untuk mobil tidak tercampur dengan pengeluaran sehari-hari," ujar Aulia Akbar.

Anda bisa menempatkan sebagian tabungan dana darurat untuk mobil di instrumen reksa dana pasar uang, mengingat keperluan akan pergantian suku cadang memiliki jangka waktu yang berbeda-beda.