POPULAR STORIES

Belum Dapat Mitra, Nasib Mobil Listrik Otonom Apple Belum Jelas

Belum Dapat Mitra, Nasib Mobil Listrik Otonom Apple Belum Jelas

KabarOto.com – Langkah Apple untuk membuat kendaraan listrik otonom yang layak dan kompetitif masih jauh dari kenyataan. Namun, Project Titan garapan perusahaan asal teknologi asal Amerika Serikat ini kembali ke jalurnya.

Menurut laporan terakhir, Apple Inc bergerak maju untuk teknologi mobil tanpa pengemudi dan menargetkan selesai pada tahun 2024. Bukan hanya itu, Apple Inc juga berecana menggunakan baterai hasil dari teknologinya sendiri.

Sebelumnya, proyek mobil otonom Apple ini dipublikasikan pada tahun 2017. Namun, seiring berjalannya waktu proyek ini terbengkalai karena kurangnya visi yang jelas tentang apa yang diinginkan Apple untuk kendraan ini. Selain itu, anggota tim juga mengeluhkan tentang pergeseran prioritas dan tenggat waktu yang tidak realitas sehingga tidak tercapainya kesepakatan.

Baca Juga : Hyundai Dan Kia Bantah Negosiasi Dengan Apple Terkait Mobil Otonom

Perdebatan antara membangun mobil otonom penuh atau semi-otonom juga menjadi salah satu penyebab mandeknya proyek ini.

Kabar lain menyebutkan bahwa sebenarnya mobil listrik otonom Apple bisa diperkenalkan paling cepat akhir tahun 2021. Meskipun terdengar spekulatif, mengingat waktu yang cukup sedikit apalagi kurangnya pengalaman dari Apple untuk membangun sebuah mobil.

Setelah mendapatkan bantahan dari Hyundai dan Kia soal kerjasama memproduksi mobil listrik otonom. Kabar terbaru menyebutkan, Apple akan menggandeng Magna Intetnational yang belakangan ini menandatangani perjanjian untuk membangun LG Magna e-Powertrain dengan memasok suku cadang kendaraan listrik LG Electronics.

Baca Juga : Toyota Kembangkan Piranti Lunak Mobil Otonom

Seorang analisis mobil listrik di Guidehouse Insight bernama Sam Abuelsamid meragukan kesanggupan Apple dalam memproduksi mobil listrik otonom.

“Secara keseluruhan saya cukup skeptis, jika mereka benar melakukan hal ini. Mungkin produk yang dijual bukan untuk konsumen pada umumnya. Melainkan taksi-taksi premium atau layanan berlangganan yang hanya tersedia di pasar di mana ada banyak konsumen kaya yang mampu membelinya,” kata Sam Abuelsamid.

Sam Abuelsamid menambahkan bahwa jika Apple benar-benar serius untuk maju dengan mobil hasil produksinya sendiri pasti akan membutuhkan mitra untuk berjalan bersama.

“Memproduksi mobil dan mengelola rantai pasokan yang diperlukan jauh lebih kompleks daripada membuat telepon atau komputer, contohnya seperti yang dipelajari Tesla dengan susah payah selama dekade terakhir,” katanya.

Baca Juga : Baidu Dapat Izin Uji Coba Mobil Otonom Penuh Di Amerika Serikat

Meski begitu, Apple jauh lebih baik dalam pengoperasiannya, dan mereka hampir pasti akan bermitra dengan perusahaan mapan seperti Magna, yang sudah bekerjasama dengan manufaktur mobil untuk banyak OEM dan memasok banyak komponen.

Masalah selanjutnya adalah siapa yang akan memproduksi mobil dan siapa yang akan bertanggung jawab. untuk hal ini, Apple dilaporkan pernah menghubungi BMW dan Daimler (Mercedes-Benz) untuk bersedia menjadi pabrikan. Namun, tidak satu pun yang setuju dengan apa yang ditawarkan oleh Apple.

Direktur Eksekutif Insight, Jessica Caldwell mengatakan bahwa proyek seperti ini memiliki ketidakpastian. Proyek Apple iCar yang dirumorkan adalah contoh utama tentang bagaimana masa depan industri otomotif menjadi kurang jelas dari sebelumnya.

"Kami hanya melihat para pemula, serta perusahaan non-otomotif yang sudah mapan, berinvestasi untuk mendapatkan bagian dari sektor transportasi besar-besaran yang berkembang karena elektrifikasi dan teknologi otonom," ungkap Jessica Caldwell.

Baca Juga : Mobil Otonom Cruise Origin Mulai Uji Coba Di Jepang

Secara keseluruhan, Apple memang tidak sepenuhnya siap untuk memasuki industri otomotif dengan segala kemungkinan yang ada. Tapi bukan tidak mungkin, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat ini akan mengupayakan sistem penggerak otonom buatannya yang akan diintegrasikan degan mobil yang dibuat oleh pabrikan mobil lain.

Soal teknologi baterai, Apple akan menggunakan teknologi baterai yang diproduksinya sendiri. Serta menggunakan desain 'monocell' unik yang mengemas sel-sel individu dalam baterai dan membebaskan ruang di dalam paket baterai dengan menghilangkan kantong dan modul yang menampung bahan baterai.

Biaya produksi teknologi baterai yang lebih murah bisa menjadi pertimbangan bagi Apple untuk masuk secara perlahan ke industri otomotif. Dengan begitu Apple mendapatkan pengalaman untuk bisa mengembangkan produk otomotif lebih lanjut tanpa harus memaksakan kehendaknya.