POPULAR STORIES

Goodyear: Banyak Pengendara Masih Abaikan Fitur TPMS

Goodyear: Banyak Pengendara Masih Abaikan Fitur TPMS Fitur Tire Pressure Monitoring System (TPMS)

KabarOto.com - Masih banyak pengemudi yang belum mengetahui fitur tire pressure monitoring system (TPMS) atau sensor monitor tekanan angin dalam ban. Padahal fitur ini dapat memudahkan pemilik kendaraan untuk melakukan pengecekan kondisi ban, terlebih generasi milenials atau generasi Z yang kerap mengabaikan kondisi ban.

Menurut hasil riset yang dilakukan Goodyear kepada 1.000 orang pengemudi terkait kebiasaan mengecek kondisi ban via TPMS, sebanyak 49 persen dari total pengemudi muda dan 39 persen dari total keseluruhan pengemudi masih kesulitan untuk mengenali simbol peringatan TPMS.

Baca juga: Pasang Ban Mobil Baru Di Depan Atau Belakang? Ini Jawabannya

Fred Thomas, VPP and GM Goodyear Retail Amerika menjelaskan, "Kami melihat kebutuhan edukasi pengemudi soal TPMS dan berinisiatif menjadikan Goodyear Branded Outlet sebagai tempat para pengemudi berkonsultasi mengenai TPMS dan melihat kondisi tekanan angin di mobilnya," ujarnya dalam keterangan resmi kepada KabarOto.

Selain itu, tambah Thomas, berdasarkan hasil riset menunjukan bahwa generasi milenial dan generasi Z lebih mudah untuk memahami emoji populer, dibandingkan memahami simbol peringatan pada TPMS. Hal tersebut berdampak kepada kurangnya kesadaran akan kondisi ban mobil, pada hal ketika peringatan pada TPMS dapat mengindikasikan banyak hal.

Baca juga: Goodyear Luncurkan Ban Terbaru Untuk Mid Passenger Car

Fitur TPMS sendiri dapat menginformasikan kondisi ban mulai dari kebocoran ban, kerusakan pelek, atau perubahan suhu yang ekstrim karena cuaca. Tekanan angin yang tidak sesuai saat mobil berjalan juga dapat menyebabkan keausan telapak ban yang tidak merata, bensin menjadi boros, hingga fatalnya dapat mempengaruhi pengendalian mobil.

Dari hasil penilitian tersebut pun diketahui bahwa pengemudi tidak melakukan tindakan pencegahan ketika mobil menghadapi perubahan cuaca. 37 persen responden baru mengambil tindakan pencegahan selanjutnya saat sudah mengalami masalah.