POPULAR STORIES

Menperin: Banyak PR Untuk Pulihkan Sektor Otomotif

Menperin: Banyak PR untuk Pulihkan Sektor Otomotif Pameran otomotif menjadi salah satu agenda untuk meningkatkan penjuaan kendaraan

KabarOto.com - Industri otomotif menjadi salah satu yang terdampak pandemik Covid-19. Pembatasan Sosial Berskala Besar yang diterapkan pemerintah bulan Maret sampai akhir Mei 2020 lalu membuat aktivitas penjualan berhenti. Semua kegiatan dilakukan di rumah. Diler dan bengkel tutup mengikuti anjuran pemerintah untuk mencegah penularan virus Corona.

Pada Juni 2020, pemerintah pun sudah melonggarkan aturan PSBB, dengan membuka hampir semua aktivitas perekonomian. Penjualan otomotif sudah mulai bergerak naik, kinerja ekspor sudah berjalan.

Baca Juga: Kemenperin Catat Penjualan Kendaraan Bermotor Bulan Juni Naik 225 Persen

"Kami yakin, ekonomi dari otomotif akan menunjukkan perkembangan yang positif," terang Agus Gumiwang Kartasasmita, saat Press briefing Indonesia otomotif Online Festival, melalui google meet, Jum'at (14/8).

Produksi mobil sudah mulai dijalnkan

Namun menurut dia, banyak hal yang harus dilakukan sebagai pekerjaan rumah untuk memulihan sektor otomotif. "Pemerintah terus meluncurkan berbagai kebijakan termasuk dana Rp600 triliun untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional," tambah Agus Gumiwang.

Meski rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih sangat rendah, namun bicara konteks otomotif Indonesia terbesar di Asean pada tahun 2019. Penjualan mencapai 1 juta unit kendaraan di dalam negeri, sementara itu, 300 ribu telah diekspor ke seluruh dunia," tambahnya.

Meski begitu, Indonesia secara produksi masih di bawah Thailand. "Untuk itu, pemerintah mendorong agar pabrikan otomotif memanfaatkan FTA antara Indonesia dan negara lain," terangnya lagi. FTA khususnya untuk negara yang berada di Amerika, Amerika Selatan, Afrika dan Australia untuk mengembangkan pasar.

Pameran online seperti Indonesia Otomotif Online Festival (IOOF) hasil kolaborasi industri otomotif, digital dan media massa. "Dunia daring bukan hal asing bagi masyarakat, potensi pasarnya meningkat," tambahnya.

Industri digital sendiri, menurut Agus lebih banyak 3 kali lipat dari Malaysia, tahun 2019 lalu mencapai 40 miliar Dollar Amerika, dan prediksinya tahun 2025 mencapai 130 miliar dollar Amerika.

Baca Juga: Kemenperin: Industri Otomotif Nasional Membaik Meski Masih Dihajar Covid-19

"Kami optimis festival ini dapat mendorong kekuatan eknomi digital," tambahnya. Selain itu juga mampu mendorong industri otomotif Indonesia dan memicu pemulihan ekonomi lainnya.