KabarOto.com - Kementerian Perindustrian menilai, rencana bebas angkutan barang kelebihan dimensi kelebihan muatan atau Over Dimension Over Load (ODOL) yang digagas Kementerian Perhubungan bakal mempersulit industri.
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) menanggapi tarik ulur antara dua Kementerian tersebut. KTB pun berharap, penerapan Zero ODOL tetap diberlakukan sesuai rencana awal pada 2021 mendatang.
Baca Juga: Menperin: Rencana Kemenhub Bebas ODOL Bakal Mempersulit Industri
Duljatmono, Marketing Director Sales & Marketing Division PT KTB, di media gathering Mitsubishi Fuso mengatakan, sejak 2018 lalu, Mitsubishi Fuso sudah mengikuti kebijakan regulasi ODOL dan selalu memberikan edukasi kepada para konsumennya.
“Kami ikuti Kementerian Perhubungan untuk konsisten terhadap Zero ODOL, kami sudah melakukan edukasi ke karoseri, konsumen, dealer, semuanya sudah dilakukan. Semua sudah on the track untuk penerapan ODOL ini,” terangnya, di Jakarta Pusat.
KTB menganggap penerapan Zero ODOL harus segera dijalankan, untuk menekan angka kecelakaan. "Beberapa waktu belakangan ini, banyak ditemui, kasus-kasus kecelakaan kendaraan niaga karena kelebihan muatan, makanya Zero ODOL ini harus segera diterapkan," tambahnya.
Selain untuk mengurangi kecelakaan, penerapan Zero ODOL, bisa menjadi peluang yang potensial untuk meningkatkan penjualan kendaraan niaga. Dia menambahkan, dalam jangka panjang, ODOL itu bisa membangkitkan potensi demand secara bertahap.
Baca Juga: Menperin Tak Setuju Pembatasan Truk ODOL, Ini Tanggapan Kemenhub
Pria yang biasa disapa Momon ini mengatakan, dalam jangka pendek memang belum, karena industri atau pengusaha masih penyesuaian model untuk kebutuhan dan investasi. "Saat kapasitas sudah tidak bisa dicover dengan yang ada, mau enggak mau kan dia tambah armada,” ujarnya lagi.
Nanti yang diputuskan oleh pemerintah terkait penerapan regulasi Zero ODOL, Mitsubishi Fuso mengaku siap mengikuti keputusan tersebut.
