Bagi sebagian besar pengendara, parkir hanyalah rutinitas harian. Cukup temukan area kosong, tarik tiket, dan tinggalkan kendaraan. Namun di balik kesederhanaan itu, tersembunyi sejumlah risiko yang kerap diabaikan, mulai dari tarif yang membengkak, kehilangan barang, hingga kerusakan kendaraan akibat parkir di lokasi yang tidak laiak.

Pertumbuhan dan peningkatan kepemilikan kendaraan yang pesat, industri lahan parkir menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan ruang parkir, kebutuhan digitalisasi, serta tuntutan lainnya.

Terkadang karena keterbatasan garasi, atau kondisi rumah kita terpaksa memarkirkan mobil di luar ruang. Biasanya agar mobil tidak cepat kotor, kita juga tutup menggunakan sarung mobil. Tapi ternyata justru itu bisa berdampak buruk lho bagi kondisi cat mobil.

Kemampuan License Plate Recognition (LPR) juga tak hanya mendeteksi identitas kendaraan dan mempercepat proses transaksi di gerbang area parkir.

Faktor keamanan dan kenyamanan parkir kendaraan, memang turut menentukan pengalaman dan kepuasan masyarakat, ketika berkunjung ke pusat keramaian seperti mal, rumah sakit, perkantoran, dan sebagainya.

Keterbatasan lahan parkir di suatu tempat terkadang membuat kita harus memarkirkan mobil secara paralel.

PT Centrepark Citra Corpora (Centre Park) selaku Perusahaan penyedia layanan perparkiran Indonesia, mengaku bersiap mengimplentasikan teknologi perparkiran generasi 4.0

Jika Sobat KabarOto sedang memarkirkan mobil, usahakan parkir di tempat teduh. Jangan di tempat terbuka yang terkena paparan sinar matahari secara langsung, karena bisa membuat bensin menguap, dan konsumsi BBM terasa lebih boros.

Grand Indonesia secara resmi menerapkan inovasi teknologi baru di area parkir kompleks Grand Indonesia. Inovasi ini merupakan hasil pengembangan perusahaan penyedia layanan dan teknologi perparkiran, PT Centrepark Citra Corpora (CentrePark), dan telah diimplementasikan sejak bulan lalu.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) rencananya akan menaikkan tarif parkir, Rp60.000 per jam. untuk mobil dan Rp18.000 per satu jam untuk motor. Direktur Media di Lembaga Network Society Indonesia, Ihsan Suri mengatakan, rencana ini harus dipandang sebagai langkah yang tidak tepat. Karena saat ini banyak masyarakat yang perekonomiannya terdampak Covid-19.

Tercantum di Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Penyelenggarakan Perparkiran Kota Surabaya, parkir insidentil adalah tempat parkir di tepi jalan umum yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah secara tidak permanen karena adanya suatu kepentingan atau keramaian.

Mencari tempat parkir, terlebih saat berada di gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan, memang sangat membuang waktu. Sulitnya mencari tempat parkir akan membuat pengendaranya berpikir pendek agar bisa menyalip parkiran orang.

Lupa lokasi parkir menjadi hal lumrah yang sering kita alami. Namun, bagaimana jika melupakan lokasi parkir mobil hingga 20 tahun?

Bagi orang yang baru bisa mengemudi, memarkir mobil menjadi pekerjaan yang paling sulit. Mereka sering salah perhitungan dan menyebabkan mobil kesayangan menjadi baret.

Mungkin ada yang belum menguasai secara benar dan tepat tentang parkir mobil tersebut, tidak ada salahnya ikuti panduan yang berhasil dirangkum KabarOto.com