Sejarah Toyota Corolla, Selama 55 Tahun Lahirkan 12 Generasi

M. Sigit Senin, 06 September 2021

KabarOto.com – Toyota Corolla sudah mencapai angka penjualan 50 juta unit. Butuh waktu 55 tahun dan 12 generasi untuk membuat rekor penjualan tersebut.

Dalam perjalanannya, Toyota Corolla banyak mengalami perubahan desain dan peningkatan dalam hal teknologi. Setiap generasinya memberikan banyak cerita bagi pemiliknya.

Baca juga: Toyota Fortuner Dengan Body Kit Modellista, Lebih Elegan

Nah, berikut adalah sejarah yang membuat Toyota Corolla menjadi salah satu mobil yang mengikuti perkembangan dalam hal desain dan teknologi.

Toyota Corolla generasi pertama tahun 1969-1970 (E10)

Generasi pertama Toyota Corlola terlahir sederhana, dengan desain yang bersih dan tajam, serta menawarkan visibilitas ke sekeliling yang luas dalam model coupe, sedan 4 pintu, dan wagon 2 pintu. Varian coupe bernama Toyota Corolla Sprinter dengan garis atap semi-fastback yang sedikit lebih rendah.

Kode bodi untuk Toyota Corolla generasi pertama ini adalah E10.

Seluruh varian ini menggunakan mesin 4 silinder berkapasitas 1.077 cc katup pendek yang menggunakan bahan aluminium untuk kepala silinder, intake manifold, penutup katup dan rumah kopling. Roda hanya berdiameter 12 inci, dan satu-satunya transmisi yang ditawarkan adalah manual 4 percepatan. Mesin bertenaga 60 dk ini mampu berakselerasi 0-60 kpj dalam waktu 17 detik.

Dibekali mesin 1.100 cc dengan tiga tipe. Setiap tipe diberi nama kode KE10 untuk Sedan, KE15 untuk Coupe, atau KE16 untuk Wagon.

Di masa-masa akhir dari Corolla generasi pertama pada tahun 1970, Toyota Corolla disematkan facelift dengan mesin 1.200 cc yang diberi kode KE11 untuk Sedan, KE18 untuk Wagon, dan KE17 untuk Sprinter.

Sedan dua pintu ini dibanderol di bawah $ 1.700 atau Rp 24 jutaan, dan di antara fitur standarnya adalah kursi depan yang dapat direbahkan dan tutup tangki bahan bakar yang mengunci.

Generasi Kedua 1971-1974 (E20)

Toyota Corolla generasi kedua tumbuh dalam ukuran, dengan jarak sumbu roda yang sedikit lebih panjang mencapai 2.335 mm, mesin bertenaga 73 dk dan menawarkan transmisi otomatis 2 percepatan.

Berbanding generasi pertama, penyempurnaan dilakukan di suspensi depan dan memakai swaybar agar keseimbangan lebih baik ketika dikendalikan. Suspensi belakang tak ada ubahan.

Dibekali mesin 3K 1.200 cc dengan transmisi 4 percepatan manual dan gunakan kode KE20. Ini adalah Corolla yang didatangkan kali pertama untuk konsumen di Indonesia. Karena dikenal tangguh, digunakan sebagai armada salah satu taksi di Indonesia pada saat itu.

Sebagai tambahan informasi, Corolla generasi 2 dengan kode bodi E20 ini memiliki pilihan mesin yang digunakan. Pilihannya adalah 3K (1200 cc), 3K-B (1200 cc dengan 2 karburator), T (1400 cc), 2T (1600 cc), dan 2T-G (1600 cc DOHC) berkemampuan tinggi.

Generasi 2 inilah diperkenalkan model sport, yakni Toyota Corolla Levin dan Corolla Sprinter Truneo.

Generasi Ketiga: 1975-1979 (E30)

Toyota Corolla generasi ketiga diberikan kode bodi E30 dengan desain yang berubah di bagian depan dan belakang mobil. Terutama di bagian lampu utama, bentuknya lebih lebar dibandingkan generasi sebelumnya.

Toyota Corolla generasi ini menawarkan pilihan mesin 1.200 cc, 1.300 cc dan 1.600 cc. Lini ini menambahkan model fastback coupe dan Liftback untuk pada 1976 yang diberi kode KE35, yang menampilkan gaya depan yang segar. Liftback lebih seperti mobil sport dan menambahkan ruang kepala kursi belakang, hasilnya sporty dan sangat praktis.

Selanjutnya ada model Sprinter (KE40), Sprinter Coupe dan Liftback (KE50) dan terakhir ada KE60 yang hanya diproduksi di Jepang saja. Semua mesin merupakan model emisi rendah.

Baca juga: Tergeser Di Toyota, TRD Hadirkan Aerodynamics Package Di Lexus ES

Mobil ini menjadi yang terlaris di Amerika Serikat pada 1974, akibat krisis bahan bakar pada waktu itu. Banyak para pengguna yang memilih kendaraan dengan kapasitas mesin lebih kecil, karena dinilai lebih hemat bahan bakar.

Generasi Keempat: 1980-1984 (E70)

Desain sudut yang berani membedakan Toyota Corolla generasi keempat, desain baru berfokus pada ruang kabin yang lapang dan kesenyapan sambil menambahkan lebih banyak fasilitas. Di Indonesia dikenal sebagai Corolla DX dengan model 4 pintu sedan.

Memiliki kode bodi E70 dan ditawarkan dalam varian 4 pintu. Sedikit kisah di Indonesia generasi ke-4 ini, Toyota Corolla mengubah lampu depan yang semula bulat menjadi desain yang kotak pada era 1981. Selanjutnya pada 1982 dibekali lampu sein depan lebar dan lampu belakang berdesain baru. Corolla ini juga menjadi basis dari Daihatsu Charmant.

Di Indonesia menggunakan mesin 4K 1.300 cc, model untuk pasar Amerika Serikat menawarkan mesin OHV 1.000 cc bertenaga 75 dk dan OHC 1.600 bertenaga 90 dk, selanjutnya ada mesin 2T-C 1.600 cc dan 3T-C 1.800 cc. Keduanya hadir dalam bentuk bodi sedan 2 pintu serta 4 pintu, coupe, hardtop, liftback dan wagon.

Model dua pintu dipuji karena kursi depan dengan fitur "memori" yang memungkinkan kursi meluncur ke depan untuk membantu masuk/keluar kursi belakang, dan kemudian kembali ke posisi dan sudut miring yang sama.

Ini menjadi model Corolla terakhir yang menggunakan model penggerak roda belakang.

Generasi Kelima: 1985-1988 (E80)

Toyota Corolla generasi kelima membawa berita besar. Seri utama beralih ke penggerak roda depan untuk menambah ruang interior dan traksi segala cuaca yang lebih baik. Memakai kode E80 mulai ada pilihan mesin diesel di beberapa negara dan opsional suplai bahan bakar injeksi.

Dalam usaha patungan dengan General Motors bernama New United Motor Manufacturing, Inc. (NUMMI), Toyota mulai membangun Corolla di California, Amerika Serikat. Semua mesin penggerak depan sekarang berkonfigurasi SOHC.

Generasi kelima ini paling sukses berbanding generasi pendahulunya, meski instalasi gerak roda depan. Kerjasama dengan GM yakni AE82 dibuat versi sedan dan liftback dibuat khusus di Amerika Serikat untuk disajikan sebagai Chevrolet Nova.

Khusus model Levin dan Sprinter Truneo berpenggerak roda belakang, Sprinter Trueno dijual di Amerika sebagai Corolla SR5 dan GT-S. AE86 adalah kode untuk Levin dan Trueno bermesin kemampuan tinggi 4A-GE (1600 cc DOHC), yaitu GT, GT-S, GT-V, dan APEX. AE86 sangat popular dengan sebutan Hachiroku, yang berasal dari bahasa Jepang, hachi artinya 8 dan roku adalah 6.

Generasi Keenam: 1989-1992 (E90)

Garis Toyota Corolla generasi keenam sekarang semuanya penggerak roda depan, dengan semua model ditenagai oleh mesin DOHC 16-katup dan menampilkan suspensi independen empat roda.

Generasi keenam ini dikenal dengan kode AE90. Para desainer Jepang sudah mulai sadar pentingnya aerodinamika dengan garis dinamis. Mulai berbentuk sebagai mobil kencang. Mesin juga beragan dari 2E sampai 4A-GZE Supercharger.

Model wagon dan sedan Corolla All-Trac memiliki sistem penggerak semua roda yang efektif. Coupe baru ini menampilkan lampu depan pop-up seperti AE86 dan hadir dalam model SR-5 dan GT-S.

Di Indonesia dikenal dengan sebutan Corolla Twin Cam, walaupun hadir dengan mesin 1.300 cc single cam. Pihak Toyota Astra Motor (TAM) menghadirkan 4 tipe untuk Toyota Corolla di Indonesia yaitu 1.3 SE (sedan) dengan mesin 2E (72 dk @ 6000 rpm), 1.6 SE Limited (sedan) mesin 4A-F (94 dk @ 6000 rpm, 12,9 kgm @ 4000 rpm), 1.6 GTi (sedan) mesin 4A-GE (140 dk @ 7200 rpm; 15 kgm @ 6000 rpm), dan terakhir adalah 1.6 Liftback mesin 4A-F (94 dk @ 6000 rpm, 12.9 kgm @ 4000 rpm)

Generasi Ketujuh: 1993-1997 (E100)

Diluncurkan di Jepang pada Juni 1991, memiliki pilihan mesin 1300 cc 4E, 1500 cc 5E, 1600 cc 4A, dan diesel 2000 cc 2C. Model Sedan dan Coupe diproduksi hingga 1995.

Toyota Corolla generasi ketujuh, yang hanya tersedia dalam gaya sedan dan wagon di Amerika Serikat, menjadi lebih mirip Toyota Camry dalam desainnya, dan pada kenyataannya naik dalam ukuran kabin ke segmen kompak sementara Camry pindah ke ukuran sedang. Baik mesin 1.600 cc dan 1.800 cc DOHC ditawarkan.

Selanjutnya, muncul generasi ketujuh yang dirilis pada tahun 1993. Pada generasi ke-7, di Indonesia mobil ini mendapat julukan baru yaitu Greco, yang merupakan kependekan dari Great Corolla. Greco hadir dengan desain bodi yang lebih aerodinamis.

Baca juga: Toyota Vios Generasi Terbaru Bakal Ada Versi Hybrid

Generasi Kedelapan: 1998-2002 (E110)

Toyota Corolla generasi kedelapan ditingkatkan dalam hal lebih banyak ruang kabin pada jarak sumbu roda yang sama seperti model sebelumnya. Setelah era Greco berakhir, mulai tahun 1996 Toyota Corolla berubah lagi dengan nama New Corolla dan All New Corolla yang memiliki kode bodi AE111.

Unibody yang didesain ulang meningkatkan perlindungan kecelakaan penumpang, terutama airbag samping sudah tersedia.

Mesinnya sendiri menggunakan 1ZZ-FE 1.800 DOHC 4 silinder berteknologi Variable Valve Timing (VVT-i). Mesin tersebut menghasilkan 120 dk dengan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi.

Untuk di Indonesia, digunakan mesin 4A-FE (AE111/AEB1090) dikenal sebagai All New Corolla (1996-1998) memiliki pilihan 1.6 XLi, 1.6 SE-G, dan 1.6 S-Cruise. Selanjutnya hadir model facelift (1998-2001) bermesin 7A-FE (AE112) tersedia pilihan 1.8 XLi dan 1.8 SE-G.

Model facelift dikenal dengan sebutan New Corolla, memiliki fitur lengkap dan mewah dikelasnya saat itu, seperti rem ABS dan dual airbag.

Generasi Kesembilan: 2003-2008 (E120)

Pada generasi kesembilannya, Toyota Corolla menjadi sedikit lebih panjang dan lebih tinggi untuk menciptakan kabin paling lapang yang pernah ada. Varian Corolla S menambahkan suspensi sport-tuned dan body styling khusus.

Bermesin tenaga 130 dk, Toyota Corolla memiliki perkiraan EPA 31 MPG gabungan dengan transmisi manual 5 kecepatan dan 28 MPG gabungan dengan otomatis empat kecepatan.

Bagian eksterior dari Corolla Altis didesain lebih besar dan terlihat gagah, baik dimensi panjang maupun lebarnya. Desain eksteriornya juga lebih modern dan aerodinamis, sehingga membuat Toyota Corolla Altis terlihat lebih elegan.

Sudah tak ada yang menyadari kodenya E120 dan E130. Sebab sudah ada tambahan nama Corolla Altis yang desainnya berbeda untuk Asia.

Generasi ke-10: 2009-2013 (E140)

Pada Toyota Corolla generasi ke-10 atau kode bodi E140 memiliki tampilan yang lebih ramping dari sebelumnya dan sama lapangnya. Model XRS kembali, sekarang dengan mesin 2.400 cc milik Toyota Camry untuk torsi yang lebih tinggi dan respon yang lebih baik dalam berkendara sehari-hari.

Selain itu, Toyota Corolla menawarkan audio JBL Premium Audio dengan konektivitas iPod, Bluetooth, dan kontrol audio yang dipasang di roda kemudi.

Sedangkan di Indonesia diperkenalkan lebih cepat tahun 2008. Suguhan mesin 1.800 cc, 1ZZ-FE VVT-i. Sebagai pengganti yang sebelumnya gunakan mesin 2.000 cc 3ZR-FE. Versi CVT disuguhkan mesin 1.800 cc dan 2.000 cc.

Di Indonesia, Corolla Altis generasi kesepuluh diluncurkan pada akhir Februari 2008, sedangkan versi facelift diluncurkan pada Juli 2010.

Baca juga: Toyota Corolla Cetak Rekor Penjualan Ke-50 Juta Unit

Generasi ke-11: 2014-2018 (E160)

Toyota Corolla generasi ke-11 atau E160 memulai debutnya dengan ukuran yang lebih besar. Ruang kaki kursi belakang 41,4 inci melebihi banyak sedan menengah dan ukuran penuh. Semua model Corolla memiliki delapan airbag standar, termasuk airbag lutut pengem dan airbag bantalan kursi penumpang depan.

Bagian interior yang ditingkatkan melanjutkan nuansa premium, dan sistem audio layar sentuh menampilkan konektivitas Bluetooth, USB, dan iPod sebagai standar. Kontrol iklim otomatis menjadi standar pada varian LE ke atas.

Generasi ke-12: 2019-sekarang (E210)

Pada tahun 2019, lini Toyota Corolla menghadirkan sedan baru dengan tampilan lebih rendah, ramping, dan kencang. Sebuah hatchback sporty kembali hadir dan menyusul model Toyota Corolla Hybrid Sedan. Generasi ke-12 dengan kode E210, mobil paling laris dengan catatan penjualan mobil global 2021 di angka 1,6%.

Toyota Corolla Hatchback memiliki bodinya sendiri dan menyalurkan semangat model performa Corolla GT-S dan XRS masa lalu, berkat mesin Dynamic Force 2.000 cc bertenaga 169 dk dan transmisi manual 6 percepatan yang cerdas.

Bagikan

Baca Original Artikel