POPULAR STORIES

Balapan MotoE Akan Pakai Ban Daur Ulang Dari Michelin

Balapan MotoE akan Pakai Ban Daur Ulang dari Michelin

KabarOto.com – Produsen ban asal Prancis, Michelin telah mengumumkan niatnya memproduksi semua bannya dengan menggunakan bahan material daur ulang 100% pada 2050.

Target sementara 40% untuk penggunaan bahan hingga 2030, sebagai bagian dari rencana Michelin in Motion. Produsen ban yang berbasis di Clermont-Ferrand, Prancis ini resmi menjadi pemasok tunggal ban di kejuaraan dunia motor listrik MotoE sejak 2019.

Baca Juga : Indonesian Racing Menjadi Sponsor Utama Gresini MotoE

Untuk saat ini, target sementara sudah terpenuhi dengan ban belakang MotoE menggunakan bahan 40%, sedangkan ban depan 33%.

Adapun, material berkelanjutan yang dimaksud sebagai bahan daur ulang dan terbarukan, zat bersumber hayati serta mencakup, kulit jeruk dan lemon, resin pinus, minyak bunga matahari, getah hevea, ban truk dan mobil bekas, hingga baja bekas.

Bahan karbon hitam untuk ban

Penggunaan berbagai bahan tersebut di atas, Michelin menerapkan rumus kimia khusus agar bisa mendaur ulang ban slick untuk ajang MotoE. Setiap balapan akhir pekan, setiap tim memiliki jatah 16 ban. Alokasi tersebut terdiri dari empat ban depan dan lima ban belakang serta tiga bagian depan dan empat di belakang untuk kondisi trek basah.

Biasanya saat balapan, ban slick tidak dapat bertahan lebih dari satu sesi, karena pembalap lebih memprioritaskan cengkeraman daripada pemakaian keberlanjutan. Hal ini membuat banyak ban tidak terpakai. Tentu, hal tersebut dipikirkan oleh Michelin untuk memulihkan dan menggunakan kembali sumber daya yang hilang tersebut.

Baca Juga : Mario Suryo Aji Geber Posisi Empat Klasemen Sementara FIM CEV Moto3

Kawat baja bekas

Bekerja sama dengan perusahaan daur ulang Enviro asal Swedia, pihak produsen ban tersebut akan menerapkan metode pirolisis yang dipantenkan untuk mengekstrak komponen utama dari 20 ton ban bekas. Dari ban yang sudah terpakai dan rusak, dapat menghasilkan 4,6 ton bahan karbon hitam yang dipulihkan menjadi ban daur ulang.

Selain itu, kawat baja bekas juga bisa digunakan kembali di fasilitas peleburan Enviro dan Michelin sehingga bisa menjadi material penguat pada ban daur ulang tersebut.