POPULAR STORIES

Jeep Wrangler JL, Mesin Mengecil Dengan Performa Ciamik

Jeep Wrangler JL, Mesin Mengecil Dengan Performa Ciamik Jeep Wrangler JL (KO/Edo)

KabarOto.com - Jeep melalui PT Hascar International Motor (HIM), baru saja meluncurkan All New Wrangler di tanah air pada akhir pekan lalu. Model terbaru Wrangler berkode JL tersebut, digadang akan menggantikan posisi JK yang telah mendapat tempat di hati para penggemarnya di Indonesia.

Namun ada satu hal yang terasa mengganjal, terutama di bagian dapur pacu. Pasalnya, dari dulu produk Jeep apalagi Wrangler, identik dengan mesin bensin berkapasitas besar. Namun kini kapasitasnya mengecil.

Seperti diketahui, sejak 2007 Wrangler menggunakan mesin V6 Pentastar 3.6 L, lalu tersedia V6 3.0L di tahun 2015. Kini, pada model terbaru, selain kapasitas mesinnya mengecil menjadi 2.0L juga jumlah silindernya berkurang menjadi 4 dari sebelumnya 6.

Mesin Hurricanr 2.0Liter

Tepatnya, Wrangler JL terbaru ini menggunakan mesin I-4 turbochaged 2.0L, empat silinder segaris dengan teknologi eTorque. Mesin tersebut dapat menghasilkan tenaga hingga 270 dk dan torsi 400 Nm.

Tenaga yang dihasilkan memang 15 dk lebih kecil dibanding mesin V6 3.6Liter. Namun ternyata, torsi nya membludak dibanding dua mesin sebelumnya. Yakni 47 Nm lebih besar dari Pentastar V6 3.6L, dan lebih tinggi 115 Nm di banding 3.0 L.

Jeep mengatakan bahwa peningkatan torsi tersebut karena penggunaan beberapa teknologi baru. "Pada tipe JL ini memang hpnya menurun, namun torsinya jauh lebih tinggi. Kami kira ini lebih cocok untuk keperluan off road," ujar Ari Utama Chief Executive Officer HIM.

Torsi melimpah, nanjak urusan mudah

Hal ini dimungkinkan karena mesin Global Medium Engine (GME) T4 Hurricane baru ini, dilengkapi dengan twin-scroll turbocharger. Selain itu, sistem suplai bahan bakarnya menggunakan Direct Injection, dengan common-rail bertekanan tinggi, sehingga menghasilkan atomisasi bahan bakar yang lebih baik dan lebih tepat dari pada sistem injeksi bahan bakar port.

Selain itu, mesin DOHC ini juga mengadopsi sistem mild hybrid yang mengandalkan sebuah motor listrik mungil. Sistem ini disebut e-Torque dan memiliki beberapa fungsi.

Baca Juga: Jeep Resmi Luncurkan Wrangler JL Terbaru Pengganti JK, Ini Harganya!

Pertama, untuk torsi instan di awal yang mengantisipasi minimnya tenaga dari mesin lebih kecil di putaran rendah. Karena hanya berupa motor listrik kecil, saat bantuan tenaganya habis akan diisi oleh peran turbocharger sehingga dapat mensimulasikan mesin berkapasitas besar.

Handal di medan off-road

Hal ini sangat penting di medan off-road yang sangat membutuhkan tenaga seketika saat menginjak pedal gas. Kedua, transfer tenaga motor listrik ini juga digunakan untuk mengisi kekosongan perpindahan transmisi sehingga terasa lebih cepat.

Baca Juga: Profil - BMW M2 Competition, Ini Dia Harga Dan Spesifikasi Terlengkapnya!

Terakhir, untuk teknologi idling stop start yang dapat mematikan mesin saat berhenti dan kembali menyalakannya saat akan berjalan. Fungsi ini menggantikan motor starter standar.

Tenaga yang dihasilkan mesin ini lantas disalurkan ke empat buah roda melalui transmisi baru otomatis 8-percepatan. Transmisi baru ini, dapat membantu Wrangler agar lebih efisien saat cruising di kecepatan tinggi (final drive 4,1:1) dan memaksimalkan torsi di gigi rendah (1st gear 4,7:1).