POPULAR STORIES

Kecurangan Cerdas Yang Dilakukan Toyota Team Europe Di WRC

Kecurangan Cerdas yang Dilakukan Toyota Team Europe di WRC

KabarOto.com - Dunia motorsport memang selalu menyajikan tontonan yang menarik bagi penggemarnya. Para penggar tentu saja senang melihat performa kendaraan balap hingga aksi para pembalap idolanya di trek.

Bagi para teknisi dan engineer tim balap, yang terpenting adalah bagaimana menemukan celah 'abu-abu' dalam regulasi. Tentu saja mereka suka memanfaatkan posisi di antara legal dan ilegal dari regulasi yang sudah ditetapkan. Tujuannya demi membuat timnya menang.

Dalam kasus milik Toyota di ajang World Rally Championship (WRC), pihaknya juga sengaja mencari celah abu-abu di mesin 3S-GTE yang terpasang di Celica GT4 milik Toyota Team Europe, tepatnya di bagian turbocharger yang mernggunakan restrictor plate.

Baca Juga: Penampakan Mobil Balap Di Tarmac Rally Zone

Restrictor plate adalah alat yang dipasang di bagian intake untuk membatasi tenaga yang keluar, tentu saja tujuannya untuk membatasi top speed atau kecepatan maksimum sehingga level kompetisi mobil yang dipasangi alat ini sama.

Alat tersebut akhirnya membuat Toyota memiliki sebuah skandal di ajang World Rally Champhionship (WRC). Sebelumnya, Carlos Sainz, Juha Kankkunen dan Didier Auriol merupakan 3 pilot yang mengantar TTE maju sebagai juara WRC selama tiga musim berturut-turut (1992 – 1994).

Tak disangka, kedigdayaan itu berakhir tahun 1995 ketika WRC meregulasikan restrictor plate untuk membatasi asupan udara dan memperlamban kecepatan mobil guna meningkatkan keselamatan.

Baca Juga: Buka Sprint Rally Meikarta, Bamsoet Dan Sean Gelael Kecelakaan

Cerdiknya, Engineer TTE menemukan celah kecil dalam regulasi ini yang bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan pemakaian restrictor plate. Terlalu halus caranya, sampai skandal tersebut pun baru terendus pada dua balapan jelang akhir musim.

Petugas menemukan keretakan sebesar garis rambut pada restrictor plate Celica. Meski pelat restrictor-nya dinyatakan legal, namun restrictor plate yang dipakai, dipasang menggunakan spring atau per yang sengaja disembunyikan.

Per ini fungsinya mendorong pelat lebih jauh 5mm dari turbo atau posisi yang seharusnya sesuai regulasi. Tujuannya agar udara masuk ke dalam turbo tanpa lewat pelat sehingga mobil mendapat tambahan tenaga 50 dk. Setelah dinyatakan bersalah, tim Toyota dilarang mengikuti WRC selama satu musim.