POPULAR STORIES

Sejarah PO ALS, Pelopor Rute Bus Terpanjang Di Indonesia

Sejarah PO ALS, Pelopor Rute Bus Terpanjang di Indonesia Bus PO ALS. (Foto: Instagram/@pt.antarlintassumatera)

KabarOto.com - Salah satu perusahaan otobus (PO) terbesar dan tertua di Indonesia ialah termasuk PT Antar Lintas Sumatera (ALS) yang sudah malang melintang di jalur lintas Sumatera selama lebih dari 55 tahun.

Sejarah PO ALS sendiri tidak bisa dilepaskan dari peran H Sati Lubis bersama tujuh orang saudagar kerabatnya untuk mendirikan perusahaan angkutan penumpang darat.

Jejak Awal PO ALS, Dari Angkutan Barang ke Operator Bus

Berdasarkan dari berbagai sumber, sebelum menjalankan usahanya sebagai operator bus, PO ALS telah lebih dulu menjalankan usaha sebagai penyedia angkutan barang yang mengangkut berbagai hasil bumi kepada masyarakat.

Awalnya, PO ALS ini didirikan di Kota Kotanopan, Mandailing Natal, Sumatera Utara pada tanggal 29 September 1966, namun kemudian ALS berpindah kantor pusat tepatnya di Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara.

Bus Chevrolet C50 PO ALS tahun 1970-an (Foto Instagram/@busklasik)

Baca Juga: Sejarah PO Rosalia Indah, Pemegang Rekor MURI Bus Double Decker Terbanyak

PO ALS menjalani kiprahnya sebagai PO dengan melayani rute Katanopan-Medan dengan menggunakan armada bus Chevrolet C50 yang kala itu menjadi salah satu bus terlaris yang telah digunakan oleh beberapa perusahaan angkutan penumpang lainnya.

Bus buatan Amerika Serikat (AS) inilah yang menjadi cikal bakal PO ALS dalam memulai usahanya sebagai operator bus dan terus berkembang dengan upaya membuka satu demi satu rute-rute baru yang bahkan belum dijamah oleh operator bus lain.

Baca Juga: Sejarah Singkat PO Kramat Djati, Berawal Dari Bidang Ternak

Ekspansi Trayek PO ALS, Perkembangan di Pulau Sumatera dan Tantangan Menuju Pulau Jawa

Pada sekitar tahun 1970-an, PO ALS telah sejumlah rute-rute baru namun masih dalam sekitaran pulau Sumatera hingga Pelabuhan Bakaheuni. Rute baru tersebut diantaranya Bengkulu, Banda Aceh, Jambi, Palembang, Lampung dan Padang.

Seiring dengan perkembangan bisnisnya, PO ALS berambisi untuk membuka trayek antar pulau yaitu Pulau Jawa. Namun saat itu, kendala dalam mengembangkan rute ke Jawa adalah keterbatasan kapal penyebrangan yang belum dapat mengangkut kendaraan besar.

Bus Mercedes-Benz PO ALS tahun 1980-an (Foto: Instagram/@busklasik)

Kendati demikian, sekitar tahun 1980-an, ketika kapal penyebrangan dianggap cukup mampu mengangkut kendaraan besar menjadi peluang besar bagi PO ALS untuk mewujudkan ekspansi pasar hingga ke Pulau Jawa.

Tidak tanggung-tanggung, PO ini langsung membuka rute dari ujung Sumatera hingga ke Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya hingga ke Jember. Hal inilah yang membuat PO ALS dinobatkan sebagai PO dengan rute terpanjang di Indonesia.

Baca Juga: Sejarah PO Harapan Jaya, Berawal Dari 3 Unit Bus

Bahkan, jarak yang ditempuh oleh sejumlah armada bus PO ALS dari Sumatera hingga ke ujung Pulau Jawa bisa mencapai sekitar 2.920 km dengan waktu tempuh yang dapat mencapai tujuh hari atau seminggu perjalanan.

Perjalanan PO ALS Hingga Trayek ke Bali

Menariknya lagi, PO ALS juga sempat membuka trayek terjauh hingga ke pulau Bali, namun pada tahun 2003, trayek tersebut harus ditutup mengingat waktu dan jarak tempuh yang sangat jauh ditambah dengan kondisi mesin bus-nya yang kurang memadai.

Bus Mercedes-Benz PO ALS tahun 1990-an (Foto: Instagram/@busklasik)

Seiring dengan perkembangannya, pada masa jaya angkutan bus jarak jauh seperti PO ALS, ribuan kilometer jalan raya lintas Sumatera baik lintas timur maupun lintas tengah diramaikan oleh ribuan bus yang dikelola oleh ratusan operator bus.

PO ALS sendiri dengan jumlah armadanya yang kini mencapai lebih dari 400 unit bus merupakan raja jalanan di jalur lintas Sumatera bersama PMTOH dari Aceh, ANS dan NPM dari Sumatera Barat, serta Gumarang Jaya dari Lampung.

Baca Juga: Yuk, Simak Sejarah Eksistensi Suzuki Carry Di Indonesia

Berkemas di Atas Bus, Identitas Khas PO ALS

Dengan popularitasnya yang telah mencapai setengah abad, ciri khas bus PO ALS sendiri mudah diketahui oleh masyarakat, dimana bus ini terkenal dengan membawa paket yang berada diatas bus. Berbagai macam barang bisa dibawa oleh bus ini dengan tarif tertentu.

Sebagai salah satu perusahaan otobus tertua dan terkemuka di Indonesia, ALS sudah dikenal oleh banyak kalangan Tak jarang ada orang-orang yang mengekspresikan perasaan mereka dengan tema bus ini, atau mengambil latar belakang dari bus ini.

Bus baru PO ALS saat ini (Foto: Instagram/@tentrembusofficial)

Bus ALS Dijadikan Lagu yang Ikonik

Salah satu personil trio dari Tapanuli Utara bernama Bonardo Trio pernah mempopulerkan sebuah lagu dengan judul ‘Di Loket Ni ALS’ (di Loket ALS). Tak hanya itu, seniman asal Mandailing Natal, Maryati br Lubis juga pernah membawakan lagu bertemakan bus ALS.

‘Naik Sebagai Penumpang, Turun Sebagai Saudara’, ungkapan tersebut juga sangat familiar di kalangan pecinta dan pelanggan setia ALS. Dimana, jarak tempuh yang jauh dan waktu tempuh yang tidak sebentar membuat kru harus membersamai penumpang setiap saat.

Baca Juga: Profil Cititrans Busline, Bus Dengan Kabin Mewah Tawarkan Kelas Suites Dan Executive

Dari sinilah banyak para penumpang yang mengenali para kru bus ALS, bahkan para penumpang tersebut menjadi langganan dan kenal dekat seperti saudara sendiri karena memang akan selalu bersama selama perjalanan panjang, meskipun baru kenal.