POPULAR STORIES

Sepanjang 2020, 635 Unit Angkot Di Bogor Akan Dimusnahkan

Sepanjang 2020, 635 Unit Angkot di Bogor akan Dimusnahkan Foto: doc Dishub

KabarOto.com - Angkutan Kota (Angkot) di Bogor, Jawa Barat akan mengalami proses reduksi dengan skema scraping (dibesituakan).

Kegiatan reduksi dilakukan pada angkot yang sudah melewati batas usia operasional yaitu 20 tahun atau lebih. Prosesnya dipimpin langsung oleh Wali Kota Bogor Bima Arya di Balaikota Bogor, Bogor Tengah pada 1 Maret kemarin.

Dilihat dari kondisinya angkot yang sudah tidak layak jalan. Bahkan, beberapa diantaranya ada yang umurnya hampir 30 tahun. Nah, prosesnya besituakan dilakukan dengan mengambil bagian-bagian dari angkot menggunakan las dan gerinda.

Baca Juga: Unik Nih, Tampilan Suzuki Carry Baru Jadi Armada Angkot

Foto: MP/Budi Lentera

Pola yang disepakati Dishub dan pengelola angkot berbadan hukum adalah reduksi 2:1. Artinya, dua unit angkot tua akan dibesituakan dan diganti dengan satu unit angkot tahun muda atay bahkan baru, disesuaikan dengan kemampuan pengelola.

Baca Juga: Sekilas Sejarah Angkutan Bus Damri Di Indonesia

Program reduksi konversi angkutan dilakukan sesuai dengan pedoman Perda Nomor 10 tahun 2019, Surat Edaran Wali Kota dan Surat Edaran Kadishub. Dimana kendaraan yang mengikuti program tersebut sebanyak 69 angkot (01/03).

Menurut data ada sekitar 1.270 angkot di pusat kota (dari lima jalur trayek utama) yang usianya sudah diatas 20 tahun. Selama beberapa bulan kedepan akan dilaksanakan secara bertahap untuk membesituakan angkot-angkot tersebut. Proses membesituakan angkot berumur tua akan secara signifikan mengurangi populasi angkot di Bogor.

"Angkot di pusat kota akan berkurang setengahnya atau 635 unit sampai akhir tahun ini," terang Bima.

Baca Juga: Keren... Angkot Di Bogor Pakai AC, Wifi Dan Bayarnya Non Tunai

Foto: MP/Rizki Fitrianto

Banyaknya angkutan umum di Bogor berdampak ke pemasukan para sopir angkot, dimana saingannya sudah bukan lagi sesama angkot saja tapi ojek online dan lainnya. Kondisi kendaraan yang sudah tidak layak membuat performanya tidak prima lagi, sehingga masyarakat lebih memilih untuk menggunakan angkutan umum lainnya.

Adanya program reduksi diharapkan dapat memberi kualitas angkutan dalam kota yang baik dan mempengaruhi pendapatan sopir angkot yang lebih stabil.

Baca Juga: Alphard "Berseragam" Metro Mini, Angkot Zaman Now

Pemerintah terus mengkaji polanya agar secara keseluruhan baik dari pemerintah, pengguna jalan, pengguna angkutan umum hingga pelakunya bisa mendapatkan manfaat, serta kemacetan di berbagai titik dapat terurai.

"Jadi, pemasukan sopir aman, penumpang nyaman, pemilik atau badan hukum juga diuntungkan, plus kemacetan bisa berkurang. Jadi sebetulnya ujungnya ke sana. Kemacetan bisa kita antisipasi, pengemudi, pemilik, badan hukum, semua juga diuntungkan,” jelasnya.