POPULAR STORIES

Siap-siap! Kota Surabaya Bakal Terapkan Tilang ETLE

 Siap-siap! Kota Surabaya Bakal Terapkan Tilang ETLE Ilustasi kamera CCTV (KO/Edo)

KabarOto.com - Kota Surabaya, Jawa Timur berencana mulai menerapkan tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dengan memanfaatkan CCTV (Closed Circuit Television) pada Januari tahun 2020 ini.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, awal Januari tahun 2020, Surabaya mulai menerapkan e-Tilang dengan memanfaatkan CCTV.

Untuk tahap awal, rencananya ada 20 CCTV yang tersebar di beberapa titik Kota Surabaya dengan dilengkapi sistem ETLE tersebut.

Baca Juga: Wah... Polisi Bakal Tambah 45 Unit Kamera CCTV ETLE Di Jakarta

"Ini bertujuan untuk menghindari kecelakaan lalu lintas, sebab selama ini banyak pengendara yang melawan arus, bahkan melebihi batas kecepatan yang ditetapkan dan sebagainya,” kata Wali Kota Risma akhir Desember lalu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sistem kerja ETLE ini akan merekam secara otomatis pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara.

Ilustrasi sebuah jalan di Kota Surabaya

Seperti tidak menggunakan sabuk keselamatan, tidak menggunakan helm, berkendara sambil menggunakan ponsel, pelanggaran marka jalan, menerobos lampu merah, hingga pelanggaran batas kecepatan.

Bahkan, sistem ini juga mampu merekam wajah pengemudi di dalam mobil. "CCTV ini juga mampu merekam wajah pengendara dengan kecepatan 80 kilometer per jam," paparnya.

Jika pengendara terdeteksi melakukan pelanggaran, maka nopol kendaraan akan terekam dalam sistem ETLE. Kemudian, RTMC (Regional Traffic Management Center) Polda Jatim melakukan verifikasi jenis pelanggaran dan identifikasi kendaraan.

Lalu dilanjutkan dengan pencetakan surat konfirmasi yang akan dikirim ke alamat Nopol pelanggar melalui layanan pos atau email.

Baca Juga: Biar Enggak Bingung, Ini Beda E-Tilang Dengan ETLE

Menurut Risma, penerapan e-Tilang dengan memanfaatkan CCTV tersebut, tak hanya bertujuan untuk mewujudkan ketertiban umum dalam berlalu lintas.

Akan tetapi, sistem tersebut juga diharapkan mampu mengantisipasi berbagai bentuk tindakan kriminal. Seperti, penodongan, penjambretan, penculikan anak, hingga aksi teroris. "Karena itu sistem ini juga terkoneksi dengan data kependudukan," pungkasnya.