Memasuki bulan April 2023, terpantau sejumlah SPBU telah menyesuaikan harga. Kabar baiknya baik Pertamina, Shell, BP AKR, hingga Vivo semua mengalami penurunan harga.

Lagi, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali mengalami penyesuaian harga, mulai dari Pertamina, Shell, BP, dan Vivo semua mengalami kenaikan cukup signifikan.

Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex mengalami kenaikan mulai hari ini, Kamis 1 Desember 2022.

Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM), membuat banyak pemilik kendaraan bermotor menggunakan berbagai cara agar tungganganya irit. Bahkan, produk-produk cairan yang diklaim membuat bahan bakar lebih hemat, bermunculan. Menimbulkan ketertarikan mereka untuk menggunakannya.

Belum lama ini, beredar kabar jika pemerintah mengintervensi PT. Vivo Energy Indonesia. Pasalnya, BBM yang dijual oleh mereka, yaitu Revvo 89, harganya lebih murah dari Pertalite, yaitu Rp 8.900 per liter.

Tempat ini mendadak diburu oleh pengguna kendaraan roda dua dan empat untuk mengisi bahan bakar jenis Revvo 89. Harganya saat itu Rp 8.900 per liter.

Pertamina sudah menjalankan program subsidi tepat, sebagai upaya penyaluran bahan bakar minyak kepada masyarakat yang menggunakan Pertalite dan Solar. Hanya beberapa jenis kendaraan saja, yang bisa menggunakan dua bbm tersebut. Sampai akhir Agustus, baru satu juta unit lebih kendaraan yang didaftarkan dalam Program Subsidi Tepat. Dari seluruh yang terdaftar, ada pergeseran, di mana persentase jenis kendaraan Pertalite hampir 70%, dan kendaraan pengguna Solar subsidi yang didaftarkan meningkat menjadi lebih dari 30%.

Pemerintah beberapa waktu berencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kabarnya, per 1 September 2022 seluruh BBM akan naik, terutama BBM bersubsidi seperti Pertalite dan juga Bio Solar

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati memperkirakan terdapat kenaikan. Ini dilihat dari trend libur natal sebelumnya, di mana konsumsi bahan bakar naik dibanding harian.

PT Pertamina (Persero) terus menggalakan program BBM Satu Harga di seluruh wilayah Indonesia. Kini yang terbaru ada di Lampung Barat. Adanya program ini membuat seluruh masyarakat Indonesia bisa mendapatkan energi yang sama dengan harga yang sama pula.

PT Pertamina (Persero) terus menggalakan program BBM Satu Harga di seluruh wilayah Indonesia. Kini yang terbaru ada di Lampung Barat. Adanya program ini membuat seluruh masyarakat Indonesia bisa mendapatkan energi yang sama dengan harga yang sama pula.

Sejak 2017, PT Pertamina Persero terus melakukan perluasan BBM Satu Harga ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Kali ini giliran Pulau Nias yang akhirnya mendapat fasilitas ini yang masuk dalam bagian 166 titik BBM Satu Harga.

Pertamina berencana akan menghapus bahan bakar minya jenis Premium dan Pertalite. Jika benar akan dihapus, banyak pihak melihat akan muncul polemik baru, berpotensi mengganggu stabilitas publik. Apalagi, saat ini perekonomian sedang menurun, daya beli masyarakat juga berkurang karena wabah Covid-19. “Harusnya Pertamina tidak memaksa masyaraat untuk beralih ke Pertamax yang harganya mahal,” terang Pemerhati Energi, Barri Pratama.

Pertamina memiliki target untuk segera menyelesaikan pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Satu Harga. Proyek ini ditargetkan untuk wilayah Kalimantan pada 2020.

Sejak April lalu pemerintah sudah mengimbau terkait larangan mudik, hal ini dilakukan demi memutus rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19. Walau begitu, Pertamina tetap memastikan pasokan dan distribusi BBM lancar seperti tahun-tahun sebelumnya.